TEGAL | GISTARA.com – Pengelolaan LazisNU perlu kemampuan professional. Salah satunya transparasi dalam penggunaannya. Hal itu diungkapkan Ketua MWC NU Jatinegara Tegal, M Ramdon, dalam pertemuan rutin Fatayat di Ngaji Ngopi Penyalahan Jatinegara belum lama ini.
Menurutnya perlu evaluasi setiap kegiatan koin NU, jika ada persoalan dapat dicarikan solusi dari pengurus LazisNU dan NU.
”Saya harapkan setiap tahun LazisNU ada peningkatan, jangan sampai terjadi kemrosotan pemasukan koin NU. Saya yakin warga Desa Penyalahan Jatinegara ini memiliki potensi untuk bergerak bersama mengisi koin NU,” kata Ramdon.
M. Ramdon menambahkan, bahwa program kerja koin NU merupakan bagian dari program LazisNU. Koin NU adalah dari Warga NU untuk sosial masyarakat membangun bangsa. Kedepannya diharapkan ada mobil palayanan LazisNU per kecamatan dari PCNU.
“Koin NU ini adalah dari warga NU sosial masyarakat membangun bangsa, saya berharap kedepannya per kecamatan sudah tersedia mobil pelayanan dari LazisNU” tambahnya.
Acara dihadiri Rois Syuriah PR NU Desa Penyalahan KH. Buzyairi, Ketua Tanfidziyah PR NU Desa Penyalahan Sofudin, pengurus Fatayat, pengurus PR Muslimat dan pengurus PR Ansor. Dalam pertemuan rutin tersebut juga dilakukan penunjukan koordinator penirakan Koin NU, Mohammad Mirkon ditunjuk sebagai koordinator penarik koin NU di Desa Penyalahan.
Mohammad Mirkon seteleh ditunjuk sebagai kordinator penarikan koin NU mengatakan akan membentuk tim penarikan koin NU sampai dengan tingkat RT dan bekerja secara professional.
”Kami akan melakukan perbaikan manajemen pengelolaan Koin NU. Petugas penarik koin NU harus transparan dan akutable. Harapannya koin NU dalam penggunaanya terlaporkan secara transparan dan akuntabel. Karena Koin NU dari masyarakat NU untuk warga NU dan harus di kelola dengan baik oleh pengurus LazisNU,” ungkapnya. (Yudi/Gistara)