JEPARA | GISTARA.com – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan Jepara beberapa hari yang lalu selain mengakibatkan banjir di sebagian wilayah, juga mengakibatkan longsor. Bahkan di sebagian wilayah Kecamatan Batealit juga terjadi amukan angin puting beliung.
Salah satunya ialah Ustadz Syukron, warga desa Sumosari Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara yang menjadi korban tanah longsor. Warga RW 03 dukuh Jambu desa Sumosari itu tidak mengira sebagian rumahnya amblas tergerus longsor sampai kedalaman 5 meter.
“Istri saya pagi itu sedang masak persiapan untuk sarapan pagi, anak-anak saya masih tidur, tiba-tiba terdengar suara gemuruh di belakang rumah. Saya dan istri langsung menyelamatkan diri, ternyata sebagian rumah saya tertimbun longsor,” tutur Ust. Syukron yang juga Kepala Madrasah Diniyyah Darul Huda Sumosari.
BACA JUGA: Masa Paceklik, 4 hinga 5 kilogram beras Segera dibagikan 11 Ribu Nelayan Jepara
Akibat musibah tersebut diperkirakan mengalami kerugian sebesar 50 juta lebih. Ia berencana membangun kembali di sebelah rumahnya karena membangun kembali di tempat semula sangat berisiko. Meskipun demikian ia tetap ingin membangun senderan yang akan menopang rumah induk.
Musibah juga dialami oleh K. Abdul Hamid warga desa Batealit RT. 17 RW. 04 Kecamatan Batealit Kabupten Jepara. Kejadian itu pukul 03.00 WIB bermula Ia dikejutkan suara menggelegar yang diakibatkan robohnya tembok rumah akibat puting beliung.
Sebanyak 14 rumah di desa Batealit juga mengalami kerusakan. K. Abdul Hamid yang sehari-hari mengajar di Madrasah Diniyyah Matholius Sa’adah Batealit itu merasa bersyukur karena tidak ada korban jiwa. “Saya bersyukur, meskipun terkena musibah puting beliung, tetapi tidak ada korban jiwa,” tutur K. Abdul Hamid yang juga sebagai pengurus NU.
Plh. Ketua LP Ma’arif NU Jepara, Mualimin didampingi pengurus lainnya, Achmad Makhali, Ruswanto, H. Muhammad Idhom, H. Subekhan, dan Junaidi pada Selasa, 28 Februari 2023 langsung menuju ke kediaman dua orang guru Madrasah Diniyah di Batealit untuk menyampaikan simpati dan bantuan kepada korban.
“Kami menyampaikan keprihatinan atas musibah ini, semoga panjenengan sabar. Dan ini sekadar bentuk kepedulian LP Ma’arif NU Jepara untuk anggotanya yang terkena musibah. Tidak banyak yang dapat kita berikan.” ungkap Mualimin.
Adapun bantuan yang diberikan oleh LP Ma’arif NU Jepara kepada Ustadz Syukron sebanyak 2 juta rupiah. Sedangkan K. Abdul Hamid mendapat bantuan dana 1, 5 Juta rupiah.
Program peduli bencana sebelumnya juga diberikan oleh LP Ma’arif NU Jepara kepada warga desa Sowan Kidul yang sampai hari ini daerahnya masih tergenang air. (Subhan/Husni/Gistara)