Temukan Peluang Lewat Desa Wisata, Gus Haiz : Berani Bersaing

JEPARA | GISTARA.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Haizul Maarif sebut desa wisata mampu bersaing dengan wisata mainstream. Menurutnya, desa wisata seperti hidden gem sehingga patut dijadikan peluang oleh Petinggi Desa setempat.

Gus Haiz (sapaan akrabnya) menyampaikan, kehadiran desa wisata menyebabkan multiplier effect, secara khusus terhadap kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri. Setiap desa, memiliki ciri khas atau keunggulan masing-masing, inilah yang disebut hidden gem milik desa.

Pihaknya mencontohkan seperti wisata Kali Bening di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji. Selain menyajikan pengalaman bermain air segar dari sumber mata air pegunungan Muria, juga dapat beristirahat sembari menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan yang Maha Esa.

“Kali Bening merupakan satu dari sekian wisata desa di Jepara yang eksistensinya sudah menyebar. Di sana terawat dengan baik, sejumlah masyarakat diajak sengkuyung sembari mendirikan usaha di kawasan wisata. Ini tidak kalah dengan wisata seperti Pantai Bandengan dan Pantai Kartini,” papar Gus Haiz kepada Gistara, Jumat (11/8/23) pagi.

Selain itu, kata dia, kehadiran desa wisata menjadi peluang dan memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, meliputi suplai kebutuhan pangan dan tenaga kerja. Sehingga petinggi desa diharap untuk menganalisis dan menangkap peluang yang ada di desa. Prinsip Gus Haiz ‘membangun fokus pada peningkatan kesejahteraan’.

“Di Jepara sudah banyak Kepala Desa yang menangkap sinyal itu menjadikan desa wisata itu sebagai sumber utama dalam perekonomian desa. Contoh saja, seperti Tegalsambi, embrio desa wisata diharap data ditingkatkan, karena destinasi wisata cukup besar dalam mendongkrang pendapatan,” jelasnya.

Sementara itu, Petinggi Desa Tegalsambi, Agus Santoso mengatakan siap dengan pembangunan desa wisata. Desanya dinobatkan sebagai desa wisata sejak 2020 lewat event perang obor-nya. Meski telah menyambut peluang desa wisata, prospek tersebut sempat ambruk sewaktu pandemi covid-19.

Sampai pada akhir 2022, covid berangsur mereda, Tegalsambi pun membuat pondok wisata yang digawangi ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang menyediakan sejumlah kuliner khas Jepara. Karena terdapat homestay juga, ia meminta kepada DPRD Jepara dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara turut meramaikan dengan cara menginap.

“Tegalsambi terus berkreasi dengan apa yang dipunya. Sehingga progress selalu berjalan. Adapun ihwal desa wisata di desa kami, tentu meminta kesediaan jajaran Pemkab dan Pak Ketua DPRD supaya ikut mempromosikan dengan cara tinggal di homestay di hari sabtu misal, tentu kami sangat berterimakasih,” pungkas Agus Santoso.

(Okom/Sochib)

Related posts

Pelantikan DPW Geni Nusa Jawa Tengah, Langkah Baru Gerakan Santri dalam  Pemberdayaan Ekonomi.

MI Islamiyah Suwawal 02 Gelar Akhirussanah dan Pelepasan Siswa Kelas 6, Catatkan Berbagai Prestasi Siswa

Kembangkan Potensi Mahasiswa KPI Unisnu Jepara Gelar “KPI TV Menyapa”, Ini yang Dibahas  pada  Edisi Perdana