JEPARA | GISTARA.COM – Pada Kamis, (7/9/23) di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara bakal digelar Kirab Merah Putih sepanjang empat Km. Pada kesempatan itu, juga akan dihadiri oleh Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan maupun Habib Umar Al-Muthohar Semarang.
Agenda tersebut, diinisiasi Direktur PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, Witiarso Utomo. Pihaknya, mengundang dua guru thariqah tujuannya sebagai obat rindu sekaligus memperdalam kecintaan terhadap tanah air (Negara Kesatuan Republik Indonesia –NKRI).
“Khususnya Ndoro Habib Luthfi, terlampau lama masyarakat tidak berjumpa kepada beliau di Jepara. Hal ini, tentu membuat adem ati dan memperkuat iman. Selain itu, dengan kehadiran beliau, turut meneguhkan spirit cinta terhadap tanah air,” papar Witiarso Utomo, Senin (4/9/23) siang.
Lebih lanjut, Mas Wiwit, sapaan akrabnya, menjelaskan, Kirab Merah Putih merupakan bagian dari kecintaan masyarakat Jepara terhadap NKRI. Rasa syukur atas kemerdekaan yang diraih selama 78 Tahun ini, menebar aman, tenteram dan juga sejahtera di masyarakat.
Maulana Ndoro Habib Luthfi dengan Tausyiah Kebangsaannya serta Mauidloh Hasanah dari Habib Umar Al-Muthohar, menurutnya, meski Agustus telah lewat keduanya semakin menguatkan hubbul wathon minal iman masyarakat Jepara. Sehingga, semangat dalam bernegara terus berkobar.
“Walaupun dilaksanakan di bulan September. Acara ini tidak mengurangi roh dan esensi dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-78. Melalui hadirnya kedua maestro Islam di Indonesia ini, bakal meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap negaranya,” ujar dia.
Sebagai informasi, Kirab Merah Putih sepanjang seribu Meter dimulai dari pertigaan Nduggayam (Tulakan) hingga rumah Mas Wiwit Donorojo. Empat ribu warga akan long march atau parade sampai garis finish. Setidaknya, agenda itu bakal dimulai pada jam 07.30 WIB, malam harinya (19.30 wib) berlangsung mauled dan pengajian.
Mas Wiwit juga telah mempersiapkan empat ribu doorprize kepada peserta kirab dan masyarakat. Di dalamnya, termuat kulkas, Tv LED, mixer, setrika, bneder, kipas angin, smartphone, sepeda gunung dan lainnya. Tak tanggung-tanggung, Mas Wiwit juga tidak memungut biaya sepeser pun dari masyarakat, alias gratis.
(Okom/Sochib)