JEPARA | GISTARA.COM – Sekarang ini, Dermaga Jepara tiba-tiba menjelma sebagai tempat nongkrong dan ngopi santai anak muda. Puluhan hingga ratusan tumplek blek menikmati suasana pesisir Jepara.
Desiran ombak, angin sepoi-sepoi, dan indahnya sunset semakin meningkatkan dopamin (hormon bahagia) anak muda. Mereka betah berlama-lama, sebab di sana terdapat pedagang kopi dan jajanan kecil-kecilan.
Bermodalkan Rp. 20 ribu saja, bisa ke sana bareng sang kekasih (pacar). Pembagiannya, dua orang Rp. 4 ribu ke petugas jaga pelabuhan, kopi atau es nutrisasi dua Rp. 10 ribu, sisanya dapat dibelikan jajanan sesuai selera.
Syauqi Mubarok, pemuda 27 tahun itu, menikmati sore hari di Pelabuhan Perintis Jepara. Bersama ketiga temannya, bersenda gurau sampai malam tiba. Setidaknya, jam 20.00 WIB mereka baru mentas dari tempat duduk dan pulang.
BACA JUGA : Fenomena Bodoh Deklarasi Kasyaf Lewat Foto
Menikmati malam di Dermaga Jepara. Foto : Gistara. Com
Menurutnya, jika cuaca cerah tanpa mendung, Dermaga Jepara cocok jadi rujukan tempat ngopi. Bahkan jika beruntung (sepi), bisa termenung lama sembari merenungi kesalahan selama ini dan merencanakan misi esok hari.
“Biasanya sama teman, saling berbicara soal aib dan akhirnya mengevaluasi diri. Enak sih untuk berkumpul bareng-bareng seperti ini. Kayaknya juga tempat ini satu-satunya di Jepara,” papar Syauqi kepada Gistara.
Sementara itu, salah satu penjual, Erik menyampaikan, semenjak Dermaga Jepara ramai oleh pengunjung, omzet yang diperoleh semakin naik. Sedikitnya berkisar Rp. 100 ribu sampai Rp. 300 ribu.
Adapun sebelumnya, cuma nelayan, pemancing, warga sekitar dan beberapa pedagang. Tapi, setelah ramai, pedagang dari luar Kecamatan Jepara juga nimbrung dan mengais rejeki di Dermaga Jepara.
“Saya kira cuma spot mancing dan tempat bersandar kapal atau perahu. Tapi berangsur-angsur kian ramai. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Erik sembari menjajakan dagangannya.
(Okom/KA)