JEPARA | GISTARA.COM – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu), Nahdlatul Ulama (NU) mencium aroma politik. Sehingga, putuskan perayaan Hari Santri Nasional 2023 bakal diselenggarakn di Halaman Sekretariat Daerah (Setda) Jepara.
Hal itu, disampaikan Rois Syuriah NU Jepara, KH Khayatun Abdullah Hadziq sewaktu menghadiri Pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan IPPNU Jepara di Gedung Serba Guna (GSG) Bandengan.
Keputusan itu, Mbah Khayatun, sapaan akrabnya, mempertimbangkan gejolak politik Pemilu 2024. Kompetisi antar calon legislatif (Caleg) dan pemilihan presiden telah mengudara, ancam kondusifitas jika perbedaan mencuat.
“Karena ini tahun politik, jaga kondusifitas daerah adalah hal utama. Lihat coba Jakarta, politik di sana sangat bergejolak, Jepara jangan,” papar Mbah Khayatun kepada Gistara, Minggu (15/10/23) siang.
BACA JUGA : Fenomena “Bullying” Pelajar, Bikin Hati Bergetar, Apakah Pelaku Bisa Dipidana?
Logo Hari Santri Nasional 2023
Perayaan Hari Santri Nasional akan dilaksanakan di Setda Jepara, pada Ahad 22 Oktober 2023, pagi hari akan dilaksanakan apel oleh sekitar 400 peserta. Terdiri dari Polri, TNI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan warga santri Jepara.
Malamnya di Pendopo RA Kartini, digelar selametan dan resepsi. NU Jepara turut mengundang Muhammadiyah hingga Dewan Gereja dalam agenda yang termasuk dalam rangkaian Hari Santri Nasional 2023 tersebut.
Sementara itu, perayaan setahun sekali ini, bagi Mbah Khayatun adalah BHS, dari akronim Barokah Hari Santri. Sehingga, dalam pelaksanaannya, mesti bahagia, rukun damai dan terhindar dari kepentingan politik.
“BHS itu identik dengan sarung mewah, makanya Hari Santri Nasional bagi saya ya BHS atau Barokah Hari Santri. Kita juga harus arif dan bijaksana karena di tahun politik, harus berhati-hati,” pungkasnya.
(Okom/KA)