JEPARA | GISTARA.COM – Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Jepara, Ki Hendro Suryo Kartiko menyibak arti dari bulan Januari. Konon, singkatan dari hujan saben hari (hujan setiap hari).
Bagi Pendiri Padepokan Margo Langit itu, Januari merupakan akrnonim dari bahasa jawa, yakni hujan saben hari. Pihaknya menyebut sebagai otak-atik matuk, jika dalam kaidah bahasa jawa disebut kerata.
“Jelasnya ini otak-atik matuk. Sekiranya pas, orang Jawa akan menyebutnya itu. Tidak perlu panjang-panjang. Seperti wayang, owahe tiyang (geraknya orang),” papar Ki Hendro Suryo Kartiko kepada Gistara, Rabu (10/1/24).
BACA JUGA : Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di Awal Januari
Tapi, ia menggaris bawahi, meski penggunaan kerata atau singkatan tidak diwarnai dengan kaidah khusus, namun singkatan tersebut memberi makna yang sama bagi sebuah kata itu sendiri.
Sebagaimana akronim Januari yang bermakna hujan setiap hari, kata dia, di bulan tersebut seringkali datang fenomena di luar nalar. Hujan lebat dan angin kencang kerap terjadi dari hari ke hari, begitu seterusnya.
“Seperti janur dari ja’a nur (datang cahaya : berkah), masih banyak lagi kekayaan bahasa di Jawa. Tapi, semua memiliki keterkaitan, dengan kata lain, akronim tidak menghilangkan subtansi dari kata,” terang dia.
BACA JUGA : KASN : 69 % Pj Kepala Daerah Tidak Mematuhi Ketentuan Netralitas
Sehingga untuk menghadapi bulan Januari, diselenggarakanlah perayaan atau upacara selametan. Masyarakat berkumpul dalam satu tempat, lalu berdoa dan memohon keselamatan pada Sang Maha Kuasa.
Di sana, mereka melantunkan dan memanjatkan doa, agar selamat dari marabahaya di Bulan Januari. Angin puting beliung, tanah longsor, gempuran petir, gempa bumi, bahkan tsunami diharap tidak terjadi.
“Jika orang jawa menyebutnya dengan sebutan kenduri, tergantung keyakinan. Di sini, dari semua lini budaya dan aliran bisa masuk. Karena ini budaya serta juga hajat orang banyak, bersatu untuk memanjatkan doa,” pungkasnya.
(Okom/KA)