Hentikan Dukungan AMIN, Gus Yusuf Sebut Ribuan Kiai Disogok Dollar

JEPARA | GISTARA.COM – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jawa Tengah (Jateng), Gus Yusuf sebut, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung, ribuan kiai mulai disogok oleh salah seorang yang diduga tim sukses Calon Presiden (Capres).

Sogokkan itu berupa uang sebanyak ratusan dollar. Gus Yusuf menjelaskan, agar para barisan kiai menghentikan dukungannya kepada Capres dan Cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (pasangan AMIN).

Berdasarkan pengamatan Gus Yusuf, kiai yang menjadi ciri khas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kompak disogok oleh salah seorang yang diduga tim sukses  Capres lain. Tujuannya, supaya suara pasangan AMIN di Pemilu 2024 gembos minim pemilih.

BACA JUGA : Kampanye Pemilu malalui Media, Ini Aturannya

Gus Yusuf kian mantap, usai beberapa kiai yang menjadi jamaah di majelisnya melapor, bahwa mereka diberi uang ratusan dollar oleh orang tidak dikenal. Berangkat dari hal tersebut, yang semula di kepala sekadar isu, kini menjelma fakta.

“Money politic itu kencang, mematikan mesin pemenangan pasangan AMIN,” ungkap Gus Yusuf kepada Gistara, Kamis (11/1/24) sewaktu mengisi Halaqah 1.000 Kyai dan Laskar Santri AMIN di Kabupaten Jepara.

Halaqoh 1.000 Kyai dan Laskar Santri AMIN

Adapun, sogokkan ratusan dollar terhadap ribuan kiai itu, menurut Gus Yusuf, terjadi di sejumlah daerah, baik Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Jateng, termasuk beberapa Kabupaten di Karesidenan Pati seperti Jepara menjadi arena agenda gembosi pasangan AMIN.

BACA JUGA : Yuk Simak, Ini Jadwal Kampanye Pemilu 2024

Oleh karena itu, orang nomor satu di PKB Jateng itu memutuskan terjun langsung ke sejumlah daerah untuk menyadarkan sejumlah kiai supaya tetap mendukung pasangan AMIN. Serta mengabaikan ratusan dollar yang diberi sebelumnya.

Sementara itu, Gus Yusuf juga mengungkapkan, terdapat isu Petinggi atau Kepala Desa yang mengancam masyarakat, dengan cara mencoret nama dari daftar penerima bantuan. Baik bantuan sembako maupun langsung tunai.

“Sekarang ada Kepala Desa dimobilisasi oleh Capres sebelah untuk menebar ancaman dan ketakutan di masyarakat. Ingat, bantuan itu dari pajak, dan pajak dari keringat masyarakat, jaga lingkungan dan jangan sampai terbujuk,” pungkasnya.

(Okom/KA)

Related posts

RUPTL Terbaru Berpotensi Tawarkan 91 Persen Green Jobs dari Sektor Pembangkit Listrik

Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah

Kolaborasi Internasional, Prodi PAI Unisnu Jepara Gelar Program Praktisi Mengajar di Sekolah Indonesia Luar Negeri