JEPARA | GISTARA.COM – Tiga orang guru terjebak di Kali Sedayung, Batealit, Jepara. Pasalnya, mereka dihadang banjir bandang dan tidak dapat melintas untuk berpulang ke rumah.
Ketiganya adalah AI (19) dari Mlonggo, AAW (19) dari Bangsri, dan PA (35) dari Mlonggo. Ketiga guru tersebut menjadi korban atas banjir bandang yang melanda Kali Sedayung, Sabtu (9/3/24) sore.
Berdasarkan data yang dihimpun Gistara, kronologinya pada Jumat 8 Maret 2024 pukul 16.30 WIB ketiganya camping di Kali Sedayung. Tidak lama, hujan pun mendera Kabupaten Jepara.
Sekitar pukul 20.00 WIB, air tiba-tiba naik dan mereka pun tetap melanjutkan camping di Wisata Kali Sedayung. Namun sampai keesokan harinya, banjir tidak kunjung surut.
BACA JUGA: Jelang Musim Haji 2024, Ini Jumlah Biaya yang Harus Dipenuhi
Akhirnya, PA melaporkan kejadian kepara relawan Gerak Cepat Tanpo Sambat (GCTS). Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek Batealit, MRI Jepara, Pramuli dan relawan lainnya terjun ke lapangan.
Aral yang melintang dalam evakuasi dramatis di tempat kejadian, tidak menghalangi barisan relawan profesional untuk proses penyelamatan. Alhasil, ketiga guru tersebut berhasil diselamatkan.
Atas insiden itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Jepata, Arwin Noor Isdiyanto membenarkan. Pada 16.30 WIB, ketiga orang guru berhasil diselamatkan oleh tim dan relawan se-Kabupaten Jepara.
“Pada pukul 16.30 WIB alhamdulillah korban bisa terevakuasi dalam kondisi selamat. Kami mohon kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam berwisata karena masih musim hujan,” pungkas Arwin, Sabtu (9/3/24).
[Okom/Ka]