Haul ke 9 KH. Miftah Abu, Berikut Biografinya

JEPARA | GISTARA.COM – Puncak Haul KH. Miftah Abu akan diperingati pada 5 Juli 2024, yang  bertempat di Maqbarah belakang Masjid Baiturrahim Karangrandu Pecangaan.

Berikut tim gistara akan  menyajikam biografi singkat KH. Miftah Abu yang bersumber dari keterangan Gus Sahil (Ahmad Sahil) putra pertama KH. Miftah Abu (3/7/24)

KH. Miftah Abu lahir di Desa Geneng Batealit sekitar Bulan Januari tahun 1941 dari Pasangan Suami Istri Mbah Abu Sujak dan Mbah Marsiah, Kiai Miftah panggilan akrab KH. Miftah Abu merupakan putra ketiga dari sepuluh bersaudara.

BACA JUGA: Mbah Ma’mun: Urip Kudu Syukur lan Eling Marang Gusti Allah

Sejak kecil, beliau dididik ilmu Agama dengan ketat oleh ayahnya, yang merupakan Modin Desa Geneng pada waktu itu. Setelah beranjak Remaja Kyai Miftah melanjutkan pendidikan dengan memperdalam ilmu agama di beberapa Pesantren seperti di Pesantren Balekambang yang pada waktu itu diasuh  oleh K. Abdullah Hadziq, Pesantren Bareng di Jekulo Kudus dan yang terakhir di Pesantren Nailun Najah Desa Penjalin Brangsong Kendal yg diasuh Oleh Kiai Ridwan

Semasa mondok di Penjalin, Kiai Miftah adalah salah satu murid kesayangan Kiai Ridwan, sehingga hendak dijodohkan dengan keponakannya, namun karena sakit, Kiai Miftah akhirnya pulang ke Jepara dan boyong dari pondok.

Pada tahun 1970 Kiai Miftah menikah dengan gadis dari desa Karangrandu yg bernama Maslihah, yg kemudian Kiai Miftah akhirnya menetap di Karangrandu. dari pernikahan ini dikaruniai 5 Orang Anak.

Foto KH. Miftah Abu saat muda (doc.keluarga)

Di Karangrandu, Kyai Miftah turut mendirikan dan membesarkan yayasan Al Alawiyah bersama Habib Abu Bakar Alkaf yang waktu itu merupakan Ketua Yayasan.

Sepeninggal Habib Abu bakar, Kyai Miftah menjadi Ketua Yayasan, sebelum diganti dengan Habib Ismail Alkaf, yang merupakan putra Habib Abu bakar sampai sekarang.

Di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, Kiai Miftah tercatat sebagai Rais Syuriah MWC NU Pecangaan, setelah terjadi pemisahan antara Kecamatan Pecangaan dan Kalinyamatan sampai beliau wafat.

Kyai Miftah juga tercatat menjadi Ketua MUI Pecangaan sampai beliau wafat. Beliau wafat di usia 75 tahun pada bulan Oktober 2015.

BACA JUGA: PCNU Jepara Silaturahmi dengan Rektor Unisnu, Berikut yang Dibahas

Menurut KH Makmun Abdullah Hadziq Pengasuh  Pondok Pesantren Balekambang Jepara,  sosok Kyai Miftah,  merupakan suri tauladan yang hanya memikirkan umat.

Mbah Makmun panggilan akrab KH. Makmun Abdullah Hadziq, menceritakan pada Muktamar NU di Jombang ke 33,  meski usianya sudah sepuh namun almarhum masih mengikuti kegiatan lima tahunan NU ini.

“Kiai Miftah perlu kita contoh. Momen itu merupakan napak tilas perjuangan beliau. Beliau adalah pejuang yang ikhlas,” tutur Mbah Makmun sebagaimana dilansir nu.or.id (15/10/15)

Semoga kita dapat meneladani perjuangan KH. Miftah Abu dalam kehidupan sehari hari. Aamiin. (Ka)

Related posts

MI Islamiyah Suwawal 02 Gelar Akhirussanah dan Pelepasan Siswa Kelas 6, Catatkan Berbagai Prestasi Siswa

Kembangkan Potensi Mahasiswa KPI Unisnu Jepara Gelar “KPI TV Menyapa”, Ini yang Dibahas  pada  Edisi Perdana 

Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Jepara Gelar Layanan Gratis di CFD