JEPARA | GISTARA.COM – Sekolah Semai mengadakan Workshop penyusunan Kurikulum Inklusi dengan mengundang Narasumber Kak Imam Setiawan, Founder dari Sekolah Inklusi Rumah Pipit Bogor, pada 10-11 Juli 2024
Workshop ini digelar dua hari dengan melibatkan semua guru dari Sekolah Semai Jepara, Paud Averous Bangsri juga SMP Azzahra Mlonggo. Goals dari workshop ini adalah untuk mengupgrade ilmu dari pelaku pendidikan berbasis inklusi di Jepara.
BACA JUGA: Menumbuhkan Disiplin Positif: Kunci Sukses Pendidikan yang Inklusif
“Anak berkebutuhan khusus atau anak istimewa hadir bukan untuk ditangisi. Tapi untuk dicarikan solusi tentang segala hal yang mereka butuhkan. Supaya mereka berkembang menjadi manusia yang siap hidup.” Tutur Kak Imam.
Lebih lanjut, Kak Imam mengupas bagaimana cara mengerucutkan jenis kebutuhan khusus yang ada pada anak dengan beberapa pola dan ciri. Namun tetap ditegaskan bahwa pengukuhan diagnosa tetap dibutuhkan dari ahli.
Kak Imam Setiawan bersama peserta workshop penyusunan kurikulum inklusi
Hal mendasar yang paling dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus maupun anak regular adalah tertuntaskan stimulus sensori integrasi pada diri mereka. Karena jika tidak tuntas, maka akan ditemukan banyak sikap yang tidak semestinya.
Workshop yang diikuti oleh lebih dari 50 orang ini berjalan seru. Banyak kasus riil yang dipaparkan dan disuguhkan solusi dengan praktek langsung. Sehingga para peserta workshop memiliki gambaran utuh tentang kondisi lapangan yang akan atau sudah terjadi.
Dari beberapa peserta juga bercerita tentang masalah yang dihadapi, tantangan yang diterima juga dipecahkan bagaimana solusinya. Sehingga, semoga workshop ini memantapkan langkah mereka yang berada di sekolah inklusi menjadi lebih mantap.
“Banyak pelaku pendidikan namun tidak banyak dari mereka yang membahas tentang segala hal yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus. Maka tugas kita bersama untuk memberikan mereka solusi. Prosesnya memang tidak singkat. Namun mari berdoa bersama semoga balasan yang kita dapat kelak adalah syurga.” Kak Imam menutup di akhir workshop.(Ka/Mj)