Pantau Tumbuh Kembang Anak dengan Program Sing Gemati, Dinkes Jepara Libatkan Kader dan Guru

JEPARA | GISTARA.COM -Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn, mengungkapkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini.

Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan pertemuan pemantauan tumbuh kembang harian bayi balita yang digelar di Aula 1 Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara pada 5-6 dan 8-9 Agustus 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan stunting melalui program Sing Gemati.

Dalam sambutannya, Dr. Mudrikatun menegaskan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga usia lima tahun, yang merupakan masa keemasan, jendela kesempatan, dan masa kritis dalam kehidupan anak.

“Kualitas tumbuh kembang balita perlu mendapat perhatian yang serius. Pembinaan tumbuh kembang anak yang komprehensif dan berkualitas harus dilakukan secara optimal dan terkoordinasi,” ujarnya.

BACA JUGA: Perpisahan Penuh Haru: Farewell Parade untuk Komjen Pol Ahmad Luthfi Di Mapolda Jateng

Lebih lanjut Dr. Mudrikatun menjelaskan, Permasalahan tumbuh kembang anak memerlukan perhatian terus menerus. Melalui program Sing Gemati, kami berupaya untuk mengawal dan mendampingi perkembangan balita secara lebih intensif. Kami melibatkan kader kesehatan dan guru PAUD/TK/RA sebagai ujung tombak pemantauan dan pendampingan anak-anak.

Menurutnya, fase asih, asuh, dan asah pada anak-anak memegang peranan penting dalam 80% perkembangan anak yang umumnya dilakukan oleh seorang ibu. Namun, dukungan dari tenaga profesional dan masyarakat sekitar juga sangat dibutuhkan untuk memastikan anak-anak mendapatkan stimulasi yang tepat.

Program Sing Gemati diharapkan mampu meningkatkan pemantauan terhadap status gizi, kesehatan, serta perkembangan psikologis anak-anak.

Para kader dan guru yang terlibat akan mendapatkan pelatihan khusus dari Dinkes Jepara untuk bisa melakukan pemantauan dengan metode yang efektif dan berbasis data.

“Program ini tidak hanya fokus pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan sosial anak-anak. Kami ingin memastikan setiap anak di Jepara tumbuh dengan sehat, cerdas, dan berkarakter baik,” tambah Dr. Mudrikatun.

Kolaborasi antara Dinas Kesehatan, lembaga pendidikan anak usia dini, dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Selain itu, program ini juga merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di masa depan.

BACA JUGA: KKN UNISNU Jepara Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah di Desa Ngasem dengan Ecobrick

Pertemuan ini dihadiri oleh 480 peserta yang terdiri dari kader kesehatan dan guru PAUD/TK/RA dari wilayah kerja Puskesmas Batealit, Mlonggo, Tahunan, dan Jepara. Masing-masing wilayah mengirimkan 60 kader kesehatan dan guru PAUD/TK/RA.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam pemantauan tumbuh kembang harian bayi balita sesuai dengan indikator program, deteksi dini dan stimulasi perkembangan anak balita, serta refresh penggunaan alat antropometri kit.

Beberapa materi penting yang disampaikan dalam pertemuan ini antara lain kebijakan pelayanan kesehatan anak, perkembangan dan stimulasi anak usia dini, pencegahan stunting pada anak usia dini, dan evaluasi penggunaan alat antropometri kit.

Materi-materi ini disampaikan oleh narasumber yang berkompeten, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Kabid Kesmas, Sub Koordinator Kesga Gizi, Riyati, SKM, dan Wiwid Widiyatni, S.GZ., M.Gizi.

Sub Koordinator Kesga Gizi, Try Wahyuningsih, S.ST, M.M., menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak di Kabupaten Jepara dan mempersiapkan anak-anak untuk memasuki jenjang pendidikan formal dengan lebih baik.

“Keberhasilan penerapan program pelayanan kesehatan anak balita salah satunya melalui pemantauan tumbuh kembang bayi balita yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/TK/RA bersama kader kesehatan,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kader kesehatan dan guru PAUD/TK/RA dapat lebih memahami dan menyampaikan informasi kesehatan bayi dan balita, membantu ibu dalam menjaga kesehatan bayi dan balita, serta melakukan pemantauan tumbuh kembang balita dengan lebih efektif. (Ka/As)

Related posts

Khidmat, Ponpes Babussalam Mulyoharjo Gelar Muwadda’ah Perdana dan Peresmian Gedung MAK

Rangkaian Hari Bhayangkara ke 79, Polres Jepara Gelar Doa Bersama Lintas Agama

1500 Peserta Berebut Tiket Menuju Porsema XIII Jawa Tengah