JEPARA | GISTARA.COM – Tak seperti biasa, aula lantai 2 Gedung MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Kedung luber dengan santri dari berbagai penjuru Jepara, diantara mereka adalah dari Mindahan, Pecangaan, Tahunan, Jepara, Batealit, Mayong, Raguklampitan, Mlonggo dan Welahan.
Para santri berduyun-duyun ke MWCNU Kedung karena ingin ngaji Kitab Shahih Muslim bersama Gus Ghofur, putra Ulama karismatik KH. Maimon Zubair Sarang. Jum’at malam Sabtu legi, 16 Agustus 2024 menjadi ngaji perdana bersama Gus Ghofur di MWCNU Kedung.
BACA JUGA: PCNU Jepara Silaturahmi dengan Rektor Unisnu, Berikut yang Dibahas
Ketua PCNU Jepara KH Charis Rohman, dalam sambutannya melarang para jama’ah yang hadir untuk menjadi santri pedotan. “Sing penting ampun dados santri pedotan”. ungkap Yi Charis, panggilan akrab KH Charis Rohman.
Dalam uraian pembukaan Gus Ghofur menjelaskan tentang biografi Imam Muslim, sang pengarang kitab Shahih Muslim. Beliau bernama lengkap Abul Husain Muslim Bin Hajjaj Al Qusyairi lahir di Nisabur, sebuah wilayah di negara Persia, atau yang didalam sejarah Islam terkenal dengan sebutan ma waraán nahr.
Gus Ghofur melihat NU Mart milik MWCNU Kedung
Dalam uraiannya, Gus Ghofur menceritakan bagaimana kezuhudan dari Imam Muslim, “Imam Muslim disamping seorang Ulama beliau juga seorang pedagang kain , serta membiayai rihlah tholabul hadist (perjalanan jauh untuk mencari sanad hadist) dengan biaya sendiri”. Jelas Gus Ghofur
Lebih lanjut, Gus Ghofur juga memaparkan bagaimana penghormatan Imam Muslim kepada gurunya, Imam Bukhori. Sehingga Imam Muslim berkata da’ni uqobbilu rijlaka, Biarkan saya mencium kaki tuan. Sebuah penghormatan yang di era sekarang mungkin sudah hilang.
Sementara itu Ketua MWC NU Kedung, K. Moh Afif, mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia, donator dan simpatisan yang telah memberikan kontribusi atas berjalannya acara Ngaji bareng dengan Gus Ghofur.
Acara diakhiri dengan makan kepungan bersama, dan mushofahah dengan bersama dengan Ghofur. (Ka)