Pelantikan Lembaga PWNU Jawa Tengah, Ini Pesan KH. Ubaidillah Shodqoh

SEMARANG | GISTARA.COM – Seluruh Lembaga Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dilantik dengan bersama mengucapkan “Bai’at” yang dipimpin oleh Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidullah Shodaqoh.Kegiatan pelantikan ini bertempat di Kampus 2 Universitas Wahid Hasyim Semarang (24/8/24).

Selain menuntun Bai’at, Mbah Ubaid -sapaan akrab KH. Ubaidullah Shodaqoh- juga memberikan pesan bahwa pelantikan ini disaksikan oleh diri sendiri, para pengurus, juga para Malaikat, artinya bahwa pelantikan ini bukan “main-main”.

Pelantikan diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota 18 Lembaga PWNU Jawa Tengah. Hadir pula Rois Syuriah, Katib, Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang, pengurus lengkap PWNU Jawa Tengah serta tamu undangan.

BACA JUG: PCNU Jepara Silaturahmi dengan Rektor Unisnu, Berikut yang Dibahas

Upacara pelantikan dilaksanakan pagi hari jam 07.00 sampai 08.00 di lapangan futsal kampus 2 Unwahas. Dalam sambutannya, ketua PWNU Jawa Tengah KH. Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin menyatakan bahwa bukan tanpa alasan mengapa pelantikan dilakukan pagi hari dan di lapangan.

Alasannya, agar menjadi “pandangan dunia” bahwa acara NU tidak hanya identik dilakukan di malam hari, acara NU bisa dilakukan di pagi hari. Dan mengapa di lapangan? Karena sebagai isyarat kalau kita semua siap untuk “balapan”, racing. Papar Gus Rozin yang disambut dengan tepuk tangan dari hadirin.

Gus Rozin menjelaskan bahwa semua pengurus lembaga yang dilantik merupakan orang-orang yang telah mendapatkan pertimbangan menyeluruh terkait kompetensi, relasi, sejarah pengabdian dan lainnya, bahkan dilakukan pula “open rekruitmen” yang diikuti oleh tidak kurang dari 600 orang.

Koordinasi internal LBM PWNU Jateng

Gus Rozin juga memesankan bahwa NU ini organisasi besar, semua komponen harus menjaga kebesaran NU, berkhidmat dengan niat yang tulus dan ikhlas, karena tidak dibayar. Berkhidmat untuk ummat, NU tidak dijadikan alat pijak untuk loncatan menuju prestise duniawi.

Setelah upacara pelantikan, acara dilanjutkan dengan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Tengah yang diikuti oleh pengurus PWNU Jawa Tengah, Lembaga-lembaga PWNU Jawa Tengah serta utusan dari PCNU se-Jawa Tengah yang dibagi dalam beberapa komisi, yaitu komisi Program Kerja, komisi Organisasi, Komisi Rekomendasi, Komisi Bahtsul Masa’il Waqi’iyyah, serta komisi Tata Kelola Bahtsul Masa’il.

Sebelum masuk ke sidang-sidang Komisi, Lembaga Bahtsul Masa’il dan juga lembaga lain melakukan koordinasi di internal lembaga, guna melakukan ta’aruf, penyamaan visi, penyampaian gambaran besar program kerja dan integrasinya dengan lembaga lain, serta hal lain yang perlu dimusyawarahkan.

BACA JUGA: Kajian Tematik Aswaja: Peran Strategis Pemuda dalam Membangun Bangsa

Gambaran besar program kerja LBMPWNU selama satu periode ke depan dipaparkan oleh ketua yaitu KH. M. Faeshol Muzzammil atau Gus Faeshol didampingi oleh sekretaris Abdul Wahab Saleem.

Dengan gaya khasnya yang lembut tapi mantap, Gus Faeshol bertutur bahwa seluruh program kerja telah dibahas, disetujui, diintegrasikan dengan lembaga lain dan bahkan telah mengakomodasi “dhawuh-dhawuh” Rois Syuriah.

Terdapat juga program yang “terselip” belum tertulis padahal program tersebut merupakan pesan penting Mbah Rois, yaitu penerbitan buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing (Arab dan Inggris) terkait hasil Bahtsul Masa’il yang muatannya berskala internasional serta layak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Gus Faeshol juga berharap, semua pengurus satu semangat berkhidmat untuk ummat. (Ka/Aw)

Related posts

Khidmat, Ponpes Babussalam Mulyoharjo Gelar Muwadda’ah Perdana dan Peresmian Gedung MAK

Rangkaian Hari Bhayangkara ke 79, Polres Jepara Gelar Doa Bersama Lintas Agama

1500 Peserta Berebut Tiket Menuju Porsema XIII Jawa Tengah