BOGOR | GISTARA.COM – Sebagai bentuk dukungan dan upaya peningkatan literasi di Desa Puraseda, kelompok 11 KKM IUQI melakukan kolaborasi dengan UKM Pusling IUQI. Kegiatan kolaborasi rutin dilakukan setiap tahun dalam rangka mendukung program Kuliah Kerja Mahasiswa IUQI.
Kegiatan kolaborasi KKM 11 IUQI dan Pusling dilaksanakan pada hari Minggu, 11 Agustus di SDN Riung Gunung yang bertempat di Kampung Cengal, Desa Puraseda.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh anak-anak, dengan dihadiri oleh hampir 100 orang anak. Diawali dengan senam bersama, anak-anak dibimbing untuk belajar membaca bersama dan membuat prakarya. Kemeriahan ditambah dengan adanya games berhadiah yang membuat anak-anak semakin bersemangat.
Melalui kolaborasi ini, KKM kelompok 11 berharap dapat memberikan motivasi dan edukasi kepada masyarakat terutama anak-anak mengenai pentingnya literasi.
Edukasi pentingnya literasi pada siswa-siswi Sekolah Dasar
Sampah telah menjadi permasalahan yang krusial di Indonesia, dalam ruang lingkup kecil yang menjadi tempat pengabdian KKM 11 IUQI yaitu Desa Puraseda, sampah juga menjadi permasalahan yang dikeluhkan oleh kepala desa.
Letak geografis Desa Puraseda berada di pegunungan dan terdapat aliran sungai yang melintasi beberapa dusun. Kebiasaan buruk masyarakat sekitar yang membuang sampah ke sungai, membuat masyarakat di daerah hilir mengeluh akibat banyaknya penumpukan sampah.
Ecobrick merupakan salah satu inovasi pemanfaatan sampah yang sudah di kenal sejak tahun 2014 di Indonesia, namun masih belum banyak yang mengetahui istilah dan cara kerja ecobrick.
Umumnya, ecobrick dibuat dari botol bekas berisi sampah plastik kering yang dipadatkan hingga mengeras.
Sebagai bentuk pengabdian, KKM 11 Desa Puraseda mengusung program pembuatan ecobrick untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam hal pemanfaatan sampah, hal ini juga dilakukan untuk menanggulangi permasalahan sampah yang telah banyak dikeluhkan.
Kegiatan diawali dengan penyuluhan mengenai sampah plastik, kemudian anak-anak desa diminta mengumpulkan botol bekas dan sampah plastik kering dalam waktu satu minggu.
Setelah bahan-bahan terkumpul, KKM 11 IUQI bersama anak-anak membuat ecobrick di lapangan Cimenteng pada Sabtu 24 Agustus 2024. Kegiatan dikemas dengan menarik dan menyenangkan, Anak-anak menyambut kegiatan ini dengan antusias.
Pelatihan pengelolaan sampah melalui ecobrik
Hasil ecobrick dibuat menjadi kursi dan meja yang dapat digunakan. Sesuai jargon KKM 11 IUQI, melalui kegiatan membuat ecobrick ini diharapkan dapat membentuk generasi yang berdaya dan berkarya dengan kreativitas dan keterampilannya.
Dalam upaya memberikan edukasi terkait kesadaran gender, kelompok 11 KKM IUQI mengadakan sosialisasi kepada siswa-siswi SDN Riung Gunung, Selasa, 13 Agustus 2024 dilakukan sosialisasi kesadaran gender pada anak usia dini.
Kegiatan ini dilakukan di aula SDN Riung Gunung dengan audiens para siswa mulai dari kelas 1 hingga 6. Program ini dibentuk sebagai upaya menanggulangi pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak usia dini yang semakin marak terjadi.
Kondisi masyarakat yang masih banyak menggunakan kamar mandi umum juga menambah urgensi diadakannya sosialisasi kesadaran gender ini. Elsa Junianti–anggota kelompok 11 KKM IUQI–sebagai pemateri menyampaikan bahwa setelah kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat lebih memperhatikan batasan tubuh antar gender.
Materi yang disampaikan berupa memberikan kesadaran jenis kelamin, perbedaan batasan aurat antara laki-laki dan perempuan, memberikan edukasi mengenai anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh dilihat atau di sentuh, hingga cara menjaga diri dari pelecehan seksual.
Kegiatan dikemas dengan menyenangkan melalui lagu edukasi “Sentuhan boleh dan sentuhan tidak boleh” tentu, “kegiatan ini memang penting dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa untuk selalu menjaga batasan antar sesama,” hal ini disampaikan oleh Pak Parman selaku kepala sekolah SDN Riung Gunung.
Sebagai informasi, KKM kelompok 11 IUQI ini dibimbing oleh Milahtul Latifah, S.Ag, M.Pd. (Ka)