JEPARA | GISTARA.COM– Eksistensi mebel dan pendidikan di Jepara berjumpa dengan dinamika pelik. Mebel kecil kalang kabut tergerus industri raksasa, sementara pendidikan swasta kalah atas progres sekolah negeri.
Jungkir balik mebel itu disampaikan Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Maskur Zaenuri sewaktu selapanan PMII Jepara, Rabu (15/8/24).
Sejauh ini, kata dia, eksistensi mebel rumahan telah meredup karena dikuasai segelintir industri raksasa. Ditambah pandemi Covid-19 kian memperparah penjualan baik dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA: Komitmen Kawal Putusan MK, Ini yang Dilakukan PC PMII Jepara
“Selama dua tahun ini ekspor sangat berkurang, apalagi sewaktu covid. Hampir semua industri mebel lumpuh. Anjloknya produk asli Jepara semakin mendekati bayang-bayang kehancuran,” papar Maskur Zaenuri.
Lebih lanjut, adanya perang dagang antara negara adidaya seperti Amerika dan China mengurangi peluang industri mebel rumahan untuk ekspor ke luar negeri.
Achmad Makhali Ketua Pergunu Kab. Jepara
Berangkat dari hal tersebut, Maskur Zaenuri berharap supaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara turut campur tangan atas kondisi itu, sehingga industri mebel rumahan tetap eksis dan go internasional.
“Perda industri mabel No 2 tahun 2014 – dibuat hanya sebagai produk politik, tidak ada tindak lanjut. Tolong Pemkab Jepara untuk serius menanggapi permasalahan ini,” jelasnya.
Sementara itu ihwal kondisi pendidikan, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Jepara, Achmad Makhali menyampaikan, masih dalam taraf memprihatinkan.
Sebab ditemukan sejumlah siswa berprestasi asli Kabupaten Jepara, namun mewakili sekolah dari luar daerah. Ditambah, progres pendidikan di tingkat swasta masih kalah dengan negeri, baik karena fasilitas maupun keterbatasan anggaran.
“Pemkab mesti hadir di sekolah-sekolah, khususnya sekolah swasta. Itu perlu diperhatikan lebih. Jangan berat sebelah, karena progres pendidikan kita bersama,” pungkas Makhali. (Ka/AG)