JEPARA | GISTARA. COM – Menurut Kalender yang diterbitkan Lembaga Falaqiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LF PCNU) Jepara, tanggal 1 Rajab 1446 H bertepatan dengan tanggal 1 Januari 2025.
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang termasuk Ashurul Hurum (bulan-bulan yang dihormati) yang meliputi Dzulqa’dah, Dzulhijjah,Muharram dan Rajab. Dalam bulan bulan tersebut umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berikut amalan-amalan Bulan Rajab berdasar keterangan di Kitab Lathaif at-Thaharah wa Asrar ash-Shalah yang ditulis oleh KH. Muhammad Sholeh Darat as-Samarani, sebagaimana dilansir jateng.nu.or.id.
BACA JUGA: Pencanangan HAB Kemenag ke-79, Sinergi Wujudkan Kabupaten Jepara yang Maju, Religius dan Berbudaya
Pertama, Membaca Tasbih Bulan Rajab.
Dalam Bulan Rajab umat Islam dianjurkan untuk membaca tasbih harian sebanyak 100 kali setiap hari. Dengan metode pembacaan sebagai berikut;
Sepuluh hari pertama (1-10 Rajab): سُبْحَانَ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ (Subhanal hayyil qayyum)
Sepuluh hari kedua (11-20 Rajab): سُبْحَانَ اللهِ الْأَحَدِ الصَّمَدِ (Subhaanallaahil ahadish-shamad)
Sepuluh hari terakhir (21-30 Rajab): سُبْحَانَ الرَّؤُوْفِ. (Subhaanar rauuf)
KH. Sholeh Darat menjelaskan: Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa setiap hari dari sepuluh awal bulan Rajab membaca: Subhanal hayyil qayum 100 kali, dan sepuluh kedua: Subhaanal ahadish shomad 100 kali, dan sepuluh ketiga: Subhanar ra’uf 100 kali, maka orang yang mensifati tidak bisa mensifati pahala yang akan diberikan kepada orang tersebut.”
Kedua, Puasa Sunnah Rajab
Umat Islam di sunnahkan untuk berpuasa Sunnah di Bulan Rajab, karena fadhilahnya yang luar biasa. KH. Sholeh Darat dalam kitabnya menjelaskan bahwa keutamaan berpuasa di bulan Rajab dapat dijelaskan sebagai berikut:
Puasa 1 hari: puasa sehari di bulan Rajab murni karena Allah swt tanpa niat lainnya, maka akan mendapat ridha Allah dan kelak ia ditempatkan di surga Firdaus. Puasa 2 hari: mendapatkan kelipatan dua kali hitungan semua gunung di dunia. Puasa 3 hari: mendapat pahala berupa penghalang neraka.
BACA JUGA: Ribuan Orang Hadiri Haul Mbah Sahil ke 18, Ini Biografinya
Ketiga, memperbanyak membaca istigfar
Anjuran membaca istighfar itu ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya, “Barangsiapa pada Bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan di antara waktu dhuhur dan ‘ashar ia membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَايَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَانَفْعًا وَلَامَوْتًا وَلَاحَيَاةً وَلَانُشُوْرًا.
Maka Allah swt memerintahkan malaikat untuk membakar buku tulisan (catatan amal) buruknya orang tersebut.”
Keempat, berpuasa pada tanggal 27 Rajab
Dalam sebuah hadits dijelaskan, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab dan mengeluarkan sedekah, maka Allah SWT akan mencatatnya pahala puasa dengan seribu kebaikan dan memerdekakan seribu budak.”
Berikut Lafad Niat Puasa Rajab نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى (Nawaitu shauma syahri Rajaba sunnatan lillahi ta’ala) Artinya: Saya berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah
Kelima, menghidupkan malam Jumat pertama Bulan Rajab
KH. Sholeh Darat menjelaskan mengenai sebuah malam mulia di dalam bulan Rajab yang disebut sebagai lailatul raghaib (لَيْلَةُ رَغَائِبِ ).
Keterangan tersebut diambil dari hadits, “Janganlah kalian lalai pada awal jum’at di bulan Rajab, maka malamnya disebut lailatul raghaib ketika berada di sepertiga malam. Saat itu para malaikat tujuh langit dan tujuh bumi semuanya berkumpul di sekeliling ka’bah dengan disaksikan oleh Allah. Saat melihat peristiwa itu, Allah menyampaikan bahwa apa yang diminta malaikat akan dikabulkan, dan malaikat memohon kepada Allah agar mengampuni hamba-Nya yang berpuasa Rajab, maka Allah Swt mengabulkan permintaannya tersebut dan mengampuni hamba-Nya.”
Semoga di Bulan Rajab ini, kita dapat meningkatkan amal ibadah, baik amalan wajib maupun amalan Sunnah. Aamiin.(KA)