Pameran JIFBW 2025, Dorong Ekspor Mebel dan Ukir Jepara

Wakil Bupati Jepara Hajar dan Ketua KADIN Jepara Andang meninjau stand JIFBW

JEPARA | GISTARA .COM – Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIFBW) resmi dibuka pada tanggal 9 Maret 2025. Acara ini akan berlangsung hingga 13 Maret 2025 di Gedung Wanita Jepara, dilanjutkan dengan pameran di gudang masing-masing peserta dari tanggal 14 hingga 23 Maret 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk mebel dan seni ukir Jepara ke pasar internasional, sekaligus mendorong pertumbuhan industri kreatif lokal.

Dalam sambutannya, Alhaq, selaku perwakilan penyelenggara, mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia (BI), dan mitra lainnya atas kerjasamanya dalam menyukseskan acara ini.

Andang Wahyu Triyanto Ketua KADIN Jepara, membandingkan kondisi industri mebel Jepara dengan Vietnam. “Di Vietnam, ada sistem sertifikasi seperti SVLK, tetapi yang membiayai adalah negara. Kami berharap Jepara bisa belajar dari hal ini untuk meningkatkan ekspor,” katanya.

BACA JUGA: Perkuat Penggunaan Teknologi Digital, UNISNU Jepara Luncurkan Smart Classroom

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas desain dan sumber daya manusia (SDM) untuk bersaing di pasar global. Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi industri mebel Jepara, termasuk penurunan ekspor dan minimnya sumber daya desainer.

“Desainer Jepara saat ini sulit dicari, dan produk dengan desain unik peminatnya masih sedikit. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Ambawani Restu Widi, menyampaikan apresiasinya atas komitmen kuat para penyelenggaran dan peserta JIFBW.

“Industri mebel menempati peringkat keempat dalam kontribusi ekonomi Jawa Tengah. Jepara sebagai World Carving Center (WCC) perlu didorong dari hulu ke hilir, terutama dalam penguatan SDM seperti desainer dan drafter,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya sertifikasi produk mebel dan BI telah bekerjasama dengan LPH Karima UNISNU Jepara untuk menyelenggarakan seminar halal di UNISNU Jepara.

Wakil Bupati Jepara, Ibnu Hajar, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar industri mebel Jepara kembali bangkit.

“Mari kita semangat mengembalikan kejayaan ukir Jepara. Kami akan terus mendorong pameran internasional seperti ini agar pemuda-pemudi kita tertarik untuk belajar dan melestarikan seni ukir,” ujarnya. Ia juga berkomitmen untuk memfasilitasi kehadiran buyer luar negeri guna memperluas jaringan ekspor mebel Jepara.

Selain pameran, JIBW 2023 juga menyelenggarakan Jepara International Furniture Carving Contest (JIFCC), yang diikuti oleh 99 peserta. Kontes ini terbagi dalam dua kategori, yaitu Award dan kontes yang terbai dalam Manual Wood Carving Contest dan CNC Wood Carving. Ketua Panitia JIFCC Sutrisno menyatakan bahwa semangat peserta sangat luar biasa, dengan banyak karya indah yang dipamerkan untuk dinikmati masyarakat.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah karya Suhartono berjudul “Perang Jawa”. Karya ini tidak hanya menampilkan keindahan seni ukir, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang perjuangan dan kontribusi untuk bangsa.

“Kalau para pejuang rela mengorbankan nyawa, lalu apa karya dan kontribusi kita untuk membangun bangsa Indonesia?” pesan Suhartono dalam karyanya.

Melalui JIFBW 2025, diharapkan industri mebel dan seni ukir Jepara dapat semakin dikenal di pasar global. Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga terkait dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk mebel Jepara.

Masyarakat Jepara dan para pengunjung diharapkan dapat turut serta mendukung acara ini dengan mengunjungi pameran dan mengapresiasi karya-karya yang dipamerkan. Dengan semangat bersama, seni ukir dan mebel Jepara diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa Indonesia.(KA)

Related posts

Khidmat, Ponpes Babussalam Mulyoharjo Gelar Muwadda’ah Perdana dan Peresmian Gedung MAK

Rangkaian Hari Bhayangkara ke 79, Polres Jepara Gelar Doa Bersama Lintas Agama

1500 Peserta Berebut Tiket Menuju Porsema XIII Jawa Tengah