PLN UIK Tanjung Jati B dan Pokdakan Sido Maju II Kembangkan Rumah Bibit Mangrove: Solusi Hijau untuk Konservasi dan Ekonomi Masyarakat

JEPARA | GISTARA.COM – Dalam upaya menghadapi ancaman abrasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sido Maju II di Desa Ujungwatu, Jepara, sukses mengembangkan rumah bibit mangrove dengan dukungan PLN UIK Tanjung Jati B. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.

Rumah bibit mangrove ini menjadi pusat produksi bibit yang siap ditanam untuk program penghijauan dan reklamasi pantai. Dengan luas 4×50 meter, rumah bibit ini mampu memenuhi kebutuhan berbagai instansi dan perusahaan akan bibit mangrove. Keberhasilannya semakin terlihat dengan pencapaian luar biasa pada tahun 2024, ketika kelompok ini berhasil menjual bibit mangrove senilai 46.800.000 bibit ke berbagai pihak.

BACA JUGA: Dukung Tranformasi Pertanian Modern, Electrifying Agriculture PLN Raih 53.539 Pelanggan Baru di Tahun 2024

Konservasi yang Berdampak Ekonomi
General Manager PLN UIK Tanjung Jati B, Dony Ocniza, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program besar Bandeng Kalingga, yang fokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir secara berkelanjutan.

“Kami di PLN UIK Tanjung Jati B percaya bahwa perlindungan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan berdampingan. Melalui rumah bibit mangrove ini, kami tidak hanya mendukung rehabilitasi pesisir, tetapi juga membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui usaha berbasis lingkungan,” ujar Dony (11/3/25).

Sebelumnya, PLN UIK Tanjung Jati B harus mendatangkan bibit mangrove dari luar daerah untuk program penghijauan. Kini, dengan rumah bibit yang dikelola oleh Pokdakan Sido Maju II, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi secara lokal. Ini membuka peluang baru bagi masyarakat sekitar untuk terlibat langsung dalam usaha hijau yang berkelanjutan.

Rumah bibit mangrove

Edukasi dan Wisata Alam: Masa Depan Rumah Bibit Mangrove

Selain berorientasi pada konservasi dan ekonomi, rumah bibit mangrove ini juga dirancang sebagai pusat eduwisata bagi anak-anak sekolah, komunitas, serta masyarakat umum. Pengunjung tidak hanya dapat melihat langsung bagaimana pembibitan mangrove dilakukan, tetapi juga memahami peran penting tanaman ini dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Kami ingin rumah bibit ini menjadi tempat edukasi bagi generasi muda, agar mereka lebih sadar akan pentingnya lingkungan sejak dini. Harapannya, ini bisa menjadi model yang bisa direplikasi di daerah pesisir lainnya,” tambah Dony.

Kolaborasi antara PLN UIK Tanjung Jati B dan Pokdakan Sido Maju II ini menjadi bukti bahwa peran BUMN dalam menyambut bulan suci Ramadhan tidak hanya sebatas kegiatan sosial, tetapi juga dalam menghadirkan solusi berkelanjutan bagi masyarakat. Seiring dengan semangat berbagi dan keberlanjutan, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem pesisir serta perekonomian masyarakat sekitar.

Dengan semakin berkembangnya konsep ini, diharapkan lebih banyak desa pesisir yang bisa mengadopsi pendekatan serupa, sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh satu komunitas, tetapi juga secara luas oleh masyarakat dan lingkungan. (KA)

Related posts

1500 Peserta Berebut Tiket Menuju Porsema XIII Jawa Tengah

Gaktibplin Sambut HUT Bhayangkara, Propam Polres Jepara Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Institusi

Yuk! Intip Sejarah Singkat Perang Obor Tegal Sambi dan Makna Simboliknya