KH. Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin) Ketua PWNU Jawa Tengah
JEPARA | GISTARA. COM – KH. Abdul Ghoffar Rozin, Ketua PWNU Jawa Tengah atau yang akrab disapa Gus Rozin memberi kiat tiga Kemandirian kalau ingin organisasi Nahdlatul Ulama menjadi hebat.
Hal tersebut disampaikan Gus Rozin saat menjadi narasumber Halalbihalal dan Penguatan Organisasi yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang NU Tahunan pada hari ini, Sabtu 19 April 2025 di Gedung MWC NU Tahunan.
Kegiatan Halalbihalal diikuti seluruh Pengurus MWC NU, Banom, Pengurus Lembaga, Pengurus Ranting NU dan Banomnya. Beberapa Pengurus PWNU yang berasal dari wilayah MWC NU Tahunan tampak hadir yaitu KH. Imam Abi Jamroh, KH. Zainal Amin, dan KH. Shohibul Itmam. Dari PCNU Jepara tampak hadir Sekretaris PCNU Gus Sahil.
BACA JUGA: Jatman MWC NU Tahunan Ngaji Minahus Saniyah, Cinta Dunia Bolehkah?
Dalam sambutannya, KH. Misbahuddin Ketua MWC NU Tahunan merasa bersyukur atas antusiasme peserta Halalbihalal yang memadati gedung MWC NU yang berada di Kompleks Unisnu Jepara.
KH. Misbahuddin menuturkan bahwa MWC NU Tahunan ini mendapat keramat karena dinaungi para Waliyullah antara lain Sultan Hadlirin, Nyai Ratu Kalinyamat, Raden Abdul Jalil, dan konon ada Syeikh Siti Jenar. Ada Unisnu Jepara, ada Rumah Sakit, tiga kader terbaik dari MWC duduk di kepengurusan PWNU Jawa Tengah sehingga perjalanan MWC NU Tahunan cukup dinamis.
Peserta Halal bihalal MWCNU Tahunan
” Alhamdulillah MWC NU Tahunan dari kemandirian ekonomi cukup baik. Lembaga Perekonomian NU ( LPNU) telah mengelola sejumlah BMT Guna Lestari Jaya di berbagai cabang di Kabupaten Jepara, mengelola Perusahaan Air Mineral BLJ, yang telah ber- SNI, bersertifikat dari BPOM, dan usaha Travel Long.” Jelas H. Misbahuddin.
Menanggapi keberhasilan MWC NU Tahunan, Gus Rozin mengatakan bahwa seandainya semua MWC NU memiliki lembaga ekonomi seperti MWC NU Tahunan maka NU akan maju.
BACA JUGA: Halal Bihalal dan Silaturahim NU – Muhammadiyah Kabupaten Jepara, Sinergi Wujudkan Jepara Mulus
Menurut Gus Rozin, NU bisa hebat bila mandiri dalam tiga hal. Pertama Kemandirian tradisi. Hal ini telah dibuktikan NU yang tetap bertahan meskipun mendapat serangan berbagai ideologi. Kedua, Kemandirian politik, tidak mudah dipengaruhi oleh arah angin politik. Jepara perlu ditingkatkan dalam hal ini. Ketiga Kemandirian ekonomi. Ini menjadi kunci dari kemandirian yang ada sehingga umat tidak mudah diombang- ambingkan bila kemandirian ekonomi ini telah terwujud.
Merespon tantangan dakwah akhir- akhir ini, Gus Rozin mengajak kepada komponen MWC yang merupakan level strategis dan ujung tombak dalam organisasi NU untuk lebih serius dalam menggarap medan dakwah NU yang mulai mengalami pergeseran. Medan tersebut adalah khidmah pendidikan. LP Ma’arif harus mampu menghadirkan pendidikan yang bermutu melalui capacity building guru-guru binaannya.
Medan dakwah berikutnya yaitu kesehatan. MWC harus mendirikan klinik yang akan menjadi penyangga Rumah Sakit milik NU. Selanjutnya tentang pemahaman Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah bagi generasi muda yang perlu mendapat perhatian serius. LP Ma’arif NU berkolaborasi dengan IPNU-IPPNU mendorong terbentuknya Komisariat IPNU-IPPNU di lembaga binaan LP Ma’arif NU. Dengan demikian akan lahir generasi NU yang memiliki pemahaman yang baik tentang Aswaja An- Nahdliyyah dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (KA/SB)