Bupati Jepara dan Duta Besar Spanyol Kunjungi Sentra Ukir Senenan, Belajar Mengukir Langsung

JEPARA | GISTARA.COM – Bupati Jepara Witiarso Utomo beserta Wakil Bupati mendampingi Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco de Asis Aguilera Aranda, dalam kunjungannya ke sentra kerajinan mebel dan ukir di Desa Senenan, Jepara. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan seni ukir Jepara yang terkenal hingga mancanegara. Pada Senin (28/4) kemarin.

Saat tiba di perusahaan Jepara Carver, sentra relief Senenan, Duta Besar Spanyol menyatakan keinginannya untuk belajar mengukir langsung dari para pengrajin. Dengan antusias, ia mencoba mengukir untuk kali pertama, sebuah pengalaman yang ia sebut “menarik dan mengasyikkan”.

Proses belajar mengukir tersebut dipandu Ketua Komunitas Ukir Jepara, Sutrisno, dan Sekretaris Komunitas Ukir, Suhartono. Awalnya, Francisco merasa khawatir akan merusak kayu yang diukir, namun setelah diberi penjelasan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, ia pun mulai memegang tatah (pahat) dan mencoba teknik dasar “mbukai” untuk memperbaiki ukiran lama dngan tatah Penilat, sambil memegang ganden (paluukir).

BACA JUGA: Serap Aspirasi dan Diskusi Ilmiah: Tanamkan Nilai-Nilai Perjuangan Ratu Kalinyamat pada Generasi Muda

Selama kunjungan, Duta Besar Spanyol juga berkesempatan melihat berbagai karya spektakuler anggota komunitas, seperti relief “Perang Bharatayuddha” karya Suhartono, “Pedang Raksasa Sabdo Palon” karya Prapto, serta Diorama karya Mugiyono. Karya-karya tersebut memukau dengan detail dan kehalusan pahatannya.

“Wow, amazing! Detailnya luar biasa indah,” ujar Francisco saat melihat karya seni Sutrisno berjudul “Burung di Hutan”.

Karya tersebut menjadi bukti keahlian para pengukir Jepara yang telah diwariskan secara turun-temurun. Namun, di balik kekaguman tersebut, terselip keprihatinan. Sutrisno selaku ketua Komunitas Ukir Jepara menyadari bahwa generasi muda Jepara saat ini kurang tertarik untuk melanjutkan tradisi mengukir. “Duta Besar yang jauh dari Spanyol saja mau belajar mengukir, masak kaum muda Jepara tidak?” ujarSutrisno.

Harapannya, kunjungan ini dapat memicu semangat generasi muda untuk melestarikan seniukir Jepara. “Jika tidak dilestarikan, suatu saat nanti hanya tinggal cerita,” tambahSutrisno, yang khawatir dengan semakin berkurangnya pengukir muda di Senenan.

Kunjungan diplomat Spanyol ini diharapkan dapat membuka peluang ekspor ukiran Jepara ke pasar Eropa. “Ukiran Jepara sangat indah, detail, dan mempesona. Potensinya besar untuk go international,” ujar Francisco.

Dengan dukungan pemerintah dan minat pasar global, seni ukir Jepara diharapkan semakin mendunia. Bupati Witiarso berkomitmen untuk terus mempromosikan kerajinan lokal, sekaligus mendorong regenerasi pengrajin muda agar warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang. (SA)

 

Related posts

Khidmat, Ponpes Babussalam Mulyoharjo Gelar Muwadda’ah Perdana dan Peresmian Gedung MAK

Rangkaian Hari Bhayangkara ke 79, Polres Jepara Gelar Doa Bersama Lintas Agama

1500 Peserta Berebut Tiket Menuju Porsema XIII Jawa Tengah