Mahasiswa Penerima BCB Unisnu Jepara Dilatih Manfaatkan AI, Dukung Aktivitas dan Efektivitas Akademik

Mentor BCB Unisnu Khoirul Muslimin

JEPARA | GISTARA. COM – Mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) angkatan 1 dan 2 di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara mengikuti pembinaan rutin mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di Fakultas Komunikasi dan Desain Unisnu Jepara, pada Senin (21/4/25).

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa dikenalkan dengan berbagai teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan Clipchamp. Mereka juga diajak untuk langsung mempraktikkan penggunaan AI guna mendukung aktivitas akademik dan kreativitas mereka.

Khoirul Muslimin, Mentor BCB Unisnu sekaligus Wakil Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Unisnu Jepara, menekankan pentingnya memanfaatkan ChatGPT sebagai sarana inovatif untuk pembelajaran dan akselerasi karya. Ia mengajak mahasiswa untuk tetap bijak dan cermat dalam memverifikasi informasi yang diperoleh dari AI.

“ChatGPT bisa menjadi ruang pembelajaran dan mempercepat sebuah karya, namun harus tetap mengecek dari berbagai sumber sehingga tidak serta-merta mengambil data mentah dari ChatGPT,” pesannya.

BACA JUGA: Perkuat Silaturahmi, Kapolres Jepara Kunjungi Rektor UNISNU Jepara

Lebih lanjut, Khoirul menekankan bahwa perkembangan literasi digital dan teknologi saat ini menuntut semua pihak untuk memperluas akses terhadap keterampilan digital.

Menurutnya, pendidikan dan pelatihan literasi digital menjadi krusial agar mahasiswa mampu memanfaatkan potensi positif dari era digitalisasi.

Dalam sesi praktik, Khoirul Muslimin membimbing mahasiswa untuk memanfaatkan AI dalam mengolah kata dan mengedit video.

Ia memperkenalkan aplikasi CapCut dan Clipchamp sebagai alat bantu kreatif yang dapat digunakan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akademik.

“Mahasiswa harus berlatih membuat tugas sesuai dengan instruksi dan memanfaatkan teknologi yang ada,” ujarnya.

Khoirul juga mengingatkan pentingnya kemampuan mengelola teknologi digital sebagai keterampilan berharga di masa depan.

“Jangan berhenti belajar agar kita semua tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi di masa depan,” tegasnya.

Kegiatan pembinaan ini tidak hanya menekankan pemahaman teori, tetapi juga mengutamakan praktik langsung penggunaan teknologi digital terkini.

Mahasiswa didorong untuk mengeksplorasi bagaimana AI, CapCut, dan Clipchamp dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas, baik dalam bidang akademik, organisasi, maupun kehidupan pribadi.

Dalam penutupan sesi, Khoirul Muslimin kembali mendorong mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan digital mereka.

“Mahasiswa harus terus belajar dan berkembang, karena literasi digital dan teknologi terus berkembang dengan cepat,” tutupnya.

Yenni Nurul Khasanah, mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia Baznas angkatan 2, mengapresiasi pelatihan AI tersebut.

Ia menilai bahwa penggunaan AI seperti ChatGPT dapat menjadi sarana tambahan untuk memperluas wawasan, melatih keterampilan berpikir kritis, serta mempercepat proses penulisan dan penyusunan tugas akademik.

“Pelatihan ini membuka ruang dialog dengan AI yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di perguruan tinggi dengan baik. Namun, keakuratan dan kedalaman materi tetap harus dengan referensi dari buku-buku ilmiah yang kredibel,” ungkapnya. (KA)

Related posts

Khidmat, Ponpes Babussalam Mulyoharjo Gelar Muwadda’ah Perdana dan Peresmian Gedung MAK

Rangkaian Hari Bhayangkara ke 79, Polres Jepara Gelar Doa Bersama Lintas Agama

1500 Peserta Berebut Tiket Menuju Porsema XIII Jawa Tengah