JEPARA | GISTARA.COM – Pengurus Daerah Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PD PGSI) Kabupaten Jepara resmi dilantik untuk masa bakti 2025–2030 dalam acara yang digelar pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Pendopo Kabupaten Jepara.
Kegiatan ini dirangkai dengan Seminar Nasional bertema “Guru sebagai Agen Perubahan yang Profesional untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Kompetensi, Kreativitas dan Inovasi.”
Acara pelantikan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah dan nasional, di antaranya Pj Sekda Jepara Ari Bahtiar, Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna, perwakilan Kementerian Agama Jepara, serta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jepara. Dari Pengurus Besar (PB) PGSI hadir Moh. Zen, Adv selaku pembina dan Junaidi, S.Ag., M.Si, selaku ketua 6.
BACA JUGA: Audiensi dengan Wakil Bupati Jepara, PD PGSI Tuntut Kesetaraan dan Keadilan
Sebanyak 36 orang pengurus PD PGSI Jepara dilantik langsung oleh Junaidi, S.Ag., M.Si. dari PB PGSI. Usai pelantikan, tamu undangan memberikan ucapan selamat secara langsung kepada para pengurus baru.
Sekretaris Umum PD PGSI Jepara, Dwi Yatno, S.Ag., S.Pd., menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan langkah awal dalam memperkuat peran organisasi profesi guru di Jepara.
Ketua PD PGSI Jepara, Junaidi, S.Ag., M.Pd.I., dalam sambutannya menegaskan bahwa PGSI telah hadir di Jepara sejak tahun 2011 dan telah berperan penting dalam memperjuangkan kepentingan guru. “Organisasi profesi guru penting untuk menjembatani hubungan antara guru, pemerintah daerah, dan instansi terkait seperti Disdikpora dan Kemenag,” ujarnya.
Pembina PB PGSI, Moh. Zen, Adv., menambahkan bahwa lahirnya PGSI tak lepas dari kebijakan PP 48 Tahun 2005 yang sempat merugikan guru swasta. Ia menegaskan bahwa PGSI hadir untuk melindungi profesi guru, meningkatkan kualitas, serta memperjuangkan kesejahteraan mereka.
Pengurus PGSI Jepara periode 2025-2030
Pj Sekda Jepara, Ari Bahtiar, turut mengingatkan pentingnya peran guru dalam mencerdaskan bangsa. “Di era digitalisasi, guru harus beradaptasi, tidak hanya dalam metode pengajaran, tetapi juga dalam membentuk karakter anak didik agar memiliki akhlakul karimah,” katanya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan seminar nasional yang dibuka oleh Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna. Ia menekankan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan adaptif terhadap kemajuan IPTEK.
Seminar menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A. (Rektor UNISNU Jepara), Junaidi, S.Ag., M.Si. (PB PGSI), dan dimoderatori oleh Nurwibowo, SE., MM., guru MI Miftahul Huda Bawu, Batealit.
BACA JUGA: PGSI Audiensi dengan DPRD Jepara, Dorong Pemerataan Bansos
Prof. Abdul Djamil menekankan bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan sebagai agen perubahan. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun dunia pendidikan.
Sementara itu, Junaidi menekankan bahwa guru swasta tidak boleh merasa inferior. “Guru swasta harus lebih semangat, kreatif, dan inovatif agar mampu berkontribusi maksimal sesuai amanat Undang-Undang Pendidikan Nasional,” pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 155 peserta dari berbagai organisasi pendidikan seperti LP Ma’arif, Pergunu, IGRA, IGTKI, Himpaudi, serta perwakilan lembaga pendidikan dari jenjang SD hingga SMA/SMK se-Kabupaten Jepara. (KA)