Pameran Kain Nusantara,  Targetkan 6.000 Pengunjung

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan  Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin kunjungi stan

SEMARANG | GISTARA. COM  – Sebanyak 36 museum se-Indonesia, berpartisipasi menampilkan koleksi unggulannya pada Pameran Kain Nusantara 2025, di Museum Ranggawarsita Semarang. Mengangkat tema “Rupa Warna Wastra Nusantara”, pameran dibuka Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, dan dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, serta Ketua Dekranasda Jateng Nawal Arafah Yasin, Jumat (9/5/25).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Sadimin mengatakan, kegiatan itu akan berlangsung hingga 12 Mei 2025. Sepanjang pameran berlangsung, Pemprov Jateng menargetkan 6 ribu kunjungan.

Ditambahkan, sejumlah agenda memeriahkan pameran kain tersebut. Ada workshop membatik, malam sarasehan museum di Lawang Sewu, seminar tata kelola museum di Akpol, panggung ekspresi seni, expo dan fashion show dari SMK tata busana se-Jawa Tengah.

BACA JUGA: PLN Nusantara Power Services dan PLN UIK Tanjung Jati B Kukuhkan Komitmen Kolaborasi dalam Semangat Hari Buruh

Sadimin mengatakan, kolaborasi antarmuseum seperti dalam pameran ini sangat penting, sebagai sarana promosi dan publikasi keanekaragaman dan kekayaan ragam karya wastra nusantara kepada masyarakat. Pameran tersebut juga untuk meningkatkan eksistensi museum sebagai wisata edukasi yang menarik kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Dari sisi kelembagaan, juga dapat membangun harmonisasi dan konektivitas museum di Indonesia.

“Pengunjung ditargetkan sebanyak 6.000 orang, yang terdiri dari unsur pelajar, mahasiswa, dan kalangan masyarakat umum,” kata Sadimin.

Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen merasa bangga karena Jawa Tengah dipercaya sebagai tuan rumah Pameran Kain Nusantara. Dia mengungkapkan, Indonesia termasuk Jateng, memiliki kekayaan dan keragaman wastra nusantara yang harus terus dijaga.

BACA JUGA: Cegah Konvoi Kelulusan Siswa, Polres Jepara Datangi Sekolah

Selama ini, imbuhnya, Pemprov Jateng terus berkomitmen melestarikan kebudayaan. Selain dengan memperbaiki dan meng-update fasilitas museum, juga kebijakan penggunaan pakaian adat setiap Kamis bagi pegawai pemprov.

Menurut Taj Yasin, wastra nusantara tidak hanya menunjukkan identitas masing-masing daerah, tetapi ada filosofi dan nilai-nilai kehidupan. Pada motif batik tertentu misalnya, mengisyaratkan pesan ‘alon-alon waton kelakon‘ atau pelan-pelan asal jadi.

“Kalau bicara tentang kain atau batik, itu sarat dengan filosofi, sarat dengan kebudayaan yang kita miliki,” ungkap Gus Yasin, sapaan akrab wagub.

BACA JUGA: Cetak Jurnalis Muda, Baznas Jepara Gelar Pelatihan Jurnalistik

Pada kesempatan itu, Gus Yasin bersama Fadli Zon mengunjungi stan-stan yang menampilkan beragam koleksi kain. Mereka tampak kagum ketika menyaksikan para pelajar yang terampil mencanting, di stan Museum Batik Pekalongan.

Fadli Zon juga meninjau dan meresmikan fasilitas gedung baru di Museum Ranggwarsita. Yakni, Graha Ranggawarsita, The Wonderful Heritage of Central Java, dan Masterpiece of Ranggawarsita Museum.

Fadli Zon mengapresiasi Pemprov Jateng yang mempersiapkan pameran wastra nusantara dengan baik. Menurutnya, kegiatan yang mengenalkan berbagai koleksi pilihan museum se-Indonesia itu, merupakan bagian dari upaya pemajuan kebudayaan.

“Kami mengapresiasi dilaksanakannya pameran wastra kain tradisional nusantara di Museum Ranggawarsita. Ini adalah bagian dari pemajuan kebudayaan, apalagi kain tradisional wastra beragam sekali,” ujar Fadli Zon. (KA/Jtg)

Related posts

Yuk! Intip Sejarah Singkat Perang Obor Tegal Sambi dan Makna Simboliknya

RUPTL Terbaru Berpotensi Tawarkan 91 Persen Green Jobs dari Sektor Pembangkit Listrik

Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah