HORAG, Bukan HOREG! Dukuh Benggeng Tampil Beda dengan Cosplay Jadul dan 24 TOA di Karnaval Sedekah Bumi Desa Klepu

JEPARA | GISTARA. COM – Perayaan Sedekah Bumi Desa Klepu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara berlangsung meriah dan semarak pada Minggu pagi, 11 Mei 2025. Dimulai sejak pukul 09.00 WIB, karnaval budaya yang melibatkan seluruh dukuh di Desa Klepu ini menyuguhkan aneka kreativitas warga, dari kostum tematik, atraksi seni, hingga iring-iringan musik modern.

Namun di antara gegap gempita sound system “horeg” yang mendominasi, kontingen Dukuh Benggeng tampil beda dan mencuri perhatian. Mereka hadir dengan konsep unik: cosplay ala jadul bertema HORAG – “Hora Ana Ragat” (tidak perlu biaya besar), lengkap dengan 24 TOA klasik yang dipasang mencolok sepanjang rute karnaval.

BACA JUGA: PLN Nusantara Power Services dan PLN UIK Tanjung Jati B Kukuhkan Komitmen Kolaborasi dalam Semangat Hari Buruh

Iringan lagu-lagu lawas, parodi koreografi jenaka, kostum tempo dulu, serta sketsa-sketsa humor mengundang tawa dan nostalgia. Kreativitas ini dinilai tak hanya menghibur, tapi juga menyampaikan pesan sosial dengan cara halus dan santun.

“Kami ingin menunjukkan bahwa hiburan bisa tetap meriah tanpa harus menguras biaya atau bersaing dalam kebisingan. Sebagai varian, kami suguhkan nuansa Jadul kepada penonton agar menikmati kenangan., ” kata Mufarih Ni’am, Ketua Pemuda (PB. Sowiguno) sekaligus koordinator kontingen Dukuh Benggeng.

Kontingen Dukuh Benggeng

Kreasi nyentrik ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Camat Keling, Lulut Andi Ariyanto, ST, menyampaikan kekagumannya atas cara Dukuh Benggeng menyuarakan kritik sosial secara positif.

“Ini menjadi contoh bahwa budaya bisa dirawat sambil tetap kritis. Dukuh Benggeng memberikan warna tersendiri. Kreativitas mereka tidak hanya menghibur, tapi juga menyampaikan pesan budaya dan sosial dengan cara yang cerdas dan membumi.,” ujar Camat Lulut.

BACA JUGA: Satlantas Polres Jepara Beri Pelatihan Anggota Baru Patroli Keamanan Sekolah

Sementara itu, Petinggi Desa Klepu, H. Sutoyo, S.Pd., turut mengungkapkan rasa bangganya.
“Karnaval ini bukan hanya hiburan, tapi juga cermin identitas desa. Saya bangga melihat semangat gotong royong dan kreativitas luar biasa dari warga Klepu. Untuk kontingen Benggeng, Mereka menunjukkan bahwa adat dan tradisi tetap bisa tampil keren dan bermakna,” ucapnya.

Ribuan warga memadati sepanjang rute karnaval, menyambut meriah setiap kontingen yang tampil. Namun, kontingen Benggeng dengan HORAG-nya menjadi salah satu sorotan utama, bukti bahwa kesederhanaan dan kekompakan bisa jadi kekuatan yang luar biasa. Jadul bukan berarti usang—tapi bisa jadi jalan untuk menghibur dan menyadarkan. (KA)

Related posts

Khidmat, Ponpes Babussalam Mulyoharjo Gelar Muwadda’ah Perdana dan Peresmian Gedung MAK

1500 Peserta Berebut Tiket Menuju Porsema XIII Jawa Tengah

Gaktibplin Sambut HUT Bhayangkara, Propam Polres Jepara Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Institusi