Ngaji bareng Gus Idror di Masjid Astana Sultan Hadirin Mantingan
JEPARA | GISTARA. COM – Dalam rangka memperingati Haul ke-6 almarhum KH. Maimoen Zubair, Himpunan Mutakhirjin-Mutakhorijat Al-Anwar (HIMMA) Jepara menggelar acara Ngaji Bareng bersama KH. Muhammad Idror Maimoen (Gus Idror) di Masjid Astana Sultan Hadirin, Mantingan, Senin malam (2/6/2025).
Kegiatan dimulai pukul 20.00 WIB, dihadiri oleh para alumni santri sarang, muhibbin, serta para kyai dari berbagai daerah. Haul ini merupakan bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan keteladanan almarhum KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen).
Mbah Moen wafat pada Selasa, 6 Agustus 2019 (5 Dzulhijjah 1440 H) di Makkah, Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji. Jenazah beliau dimakamkan di Ma’la, berdekatan dengan makam gurunya, Alawi al-Maliki al-Hasani, serta berada di satu area dengan makam Sayyidah Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: PLN UIK Tanjung Jati B Beri Apresiasi untuk Guru Ngaji Menjelang Hari Kartini
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan Yasin Fadilah dan pembacaan Rotib. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pengurus HIMMA Jepara yang disampaikan oleh Kyai Akhid Turmudzi.
“Kami ucapkan selamat datang kepada para hadirin yang telah rawuh dalam acara haul ini. Terima kasih atas dukungan semua pihak, dan atas nama HIMMA Jepara, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga kegiatan haul seperti ini bisa terus istiqamah di tahun-tahun mendatang,” ujar Kyai Akhid.
Para santri, Muhibbin, dan masyarakat khidmat mengikuti Haul Mbah Moen ke-6
Dr. Kyai Selamet Pengurus Masjid Astana Sultan Hadirin Mantingan, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya haul ini serta pentingnya menjaga dan memakmurkan masjid bersejarah tersebut.
“Masjid Mantingan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional, sebagaimana Masjid Demak dan Kudus. Mari kita makmurkan dan lestarikan masjid ini sebagai pusat ibadah dan wisata religi. Kami, para pengurus, hanya bertugas sebagai pelayan umat,” ucap Dr. Selamet.
BACA JUGA: Satgas Binmas Polres Jepara Gencar Beri Penyuluhan Cegah Premanisme di Jepara
Acara dilanjutkan dengan pembacaan qasidah Sa’duna Fiddunya, salah satu qasidah kesukaan Mbah Moen. Puncak acara diisi dengan Ngaji Kitab Kasful Ghummah yang disampaikan oleh KH. Muhammad Idror Maimoen.
Dalam pengajiannya, Gus Idror menekankan pentingnya pendekatan hikmah dalam pendidikan. “Ngaji itu manhajnya bermacam-macam, tidak harus khatam. Pendidikan itu bil hikmah wal mau’idzatil hasanah,” jelasnya.
Gus Idror juga menyinggung tentang macam-macam santri, “Santri itu ada yang benar-benar santri, mambu santri, dan santri mambu. Santri mambu ini yang justru berbahaya” tuturnya, disambut tawa jamaah.
Haul diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin Gus Idror untuk almarhum Mbah Moen agar senantiasa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta harapan agar nilai-nilai perjuangan dan keilmuannya terus menginspirasi generasi berikutnya. (KA)