SEMARANG | GISTARA. COM – Kesadaran bela negara tidak hanya ditumbuhkan lewat barak militer, tetapi juga melalui ruang kelas dan pelatihan birokrasi. Hal itulah yang ditegaskan oleh Widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum (Badiklat Hukum) Jawa Tengah, Muh Khamdan, saat memberikan materi Kepemimpinan Pancasila dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan 75 di lingkungan Kementerian Hukum, Rabu, 4 Juni 2025.
Dalam penyampaiannya yang dilakukan secara daring dari ruang kerja Widyaiswara Badiklat Hukum di Semarang, Khamdan menekankan pentingnya membangun ekosistem kerja yang mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara nyata. “Kesadaran bela negara harus menjadi bagian dari karakter setiap aparatur negara, terutama melalui jalur pendidikan dan pelatihan seperti ini,” ujarnya.
Materi yang disampaikan Muh Khamdan menjadi relevan karena bertepatan dengan momentum peringatan Hari Lahir Pancasila. Menurutnya, pelatihan kepemimpinan tidak sekadar membentuk pemimpin administratif, tetapi juga menjadi wahana strategis dalam diseminasi nilai-nilai kebangsaan yang menjunjung persatuan, tanggung jawab, dan keteladanan.
BACA JUGA: Wujudkan Ramadan Tenang dan Menyenangkan, YBM PLN UIK Tanjung Jati B Berbagi Berkah Di Bulan Suci
Pelatihan PKA Angkatan 75 ini diikuti oleh peserta dari sejumlah unit utama Kemenkum dan perwakilan kantor wilayah. Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk menggali makna kontekstual Pancasila sebagai dasar etik kepemimpinan birokrasi yang inklusif dan berorientasi pada pelayanan publik berkeadaban.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela Negara, pembudayaan bela negara dapat dilakukan melalui jalur pendidikan, lingkungan masyarakat, dan tempat kerja. Muh Khamdan menyebut bahwa pelatihan PKA adalah jalur strategis ketiga tersebut.
“Ekosistem kerja harus menjadi arena tumbuhnya perilaku Pancasila yang konsisten. Bukan sekadar slogan di dinding kantor, tapi budaya kerja yang memihak kepentingan rakyat,” ucap Khamdan.
Latihan gabungan Polsus di Satbrimob Jateng
Menurutnya, organisasi pembelajar di lingkungan birokrasi merupakan prasyarat penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan.
Semangat pembelajaran dan bela negara juga tercermin sehari sebelumnya, ketika dua pegawai Badiklat Hukum Jawa Tengah, Eko Kurnianto dan Andi Puspito Ajie, turut serta dalam latihan gabungan Kepolisian Khusus (Polsus), Pembina Pembina (Pabin), dan Pakam di Kompi 2 Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Jawa Tengah, 3 Juni 2025.
BACA JUGA: Dukung IKM-UKM Tembus Pasar Global di IFEX, Ini yang Dilakukan Bupati Jepara
Latihan gabungan ini melibatkan 32 peserta lintas instansi dan diisi dengan latihan teknis penggunaan senjata api. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat sinergi fungsi teknis intelijen di bidang pengawasan khusus serta menjaga kesiapsiagaan aparat dalam menjalankan tugas negara.
Kepala Badiklat Hukum Jawa Tengah mengungkapkan apresiasinya atas keterlibatan pegawai dalam kegiatan tersebut. “Kami mendorong seluruh pegawai menjadi bagian dari organisasi pembelajar. Dengan keterlibatan aktif seperti ini, mereka tak hanya menjadi pelaksana, tapi juga pelaku perubahan,” katanya.
Lebih lanjut, konsep ekosistem Pancasila dalam lingkungan kerja yang disampaikan Khamdan dinilai mampu menjembatani antara visi ideologis negara dengan praktik keseharian birokrasi. Pelatihan seperti PKA dianggap sebagai salah satu arena strategis yang dapat memperkuat ideologi negara dari dalam sistem pemerintahan. (KA)