PATI | GISTARA.COM – Program Studi PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Unisnu Jepara bermitra dengan MA Darul Falah Sirahan Pati mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Pembuatan Cerpen Digital untuk Meningkatkan Literasi Anti-Bullying Siswa Madrasah Aliyah”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 24 Juli 2025, bertujuan untuk memerangi bullying dan intoleransi di lingkungan pendidikan madrasah melalui pendekatan kreatif dengan pembuatan cerpen digital oleh para siswa.
Dalam kesempatan tersebut, berbagai narasumber terkemuka turut berkontribusi, di antaranya Darnoto, M.Pd.I., Nusrotus Sa’idah, M.Pd., dan Yushinta Eka Farida, M.Pd. yang membahas topik intoleransi, kekerasan seksual, dan bullying dalam dunia pendidikan.
Kepala MA Darul Falah Sirahan, Muhammad Jamaludin Umar, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah. Beliau menyatakan bahwa materi mengenai bullying dan intoleransi merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dengan serius, terutama dalam rangka meningkatkan nilai ANBK madrasah.
BACA JUGA: Cegah Aksi Bullying, Bhabinkamtibmas Polsek Bangsri Berikan Penyuluhan kepada Siswa MTs Wahid Hasyim
“Kegiatan ini sangat penting bagi madrasah kami. Kami berterima kasih kepada FTIK Unisnu Jepara yang telah banyak membantu kami dalam memperkuat kompetensi guru dan mengurangi masalah bullying serta intoleransi yang masih ada di kalangan siswa,” kata Jamaludin Umar.
Sementara itu, Dr. Abdul Rozaq, M.Ag., Dekan FTIK Unisnu Jepara, dalam sambutannya menjelaskan bahwa hampir 90% dosen di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) FTIK Unisnu telah bergelar doktor. Beliau juga menyoroti pentingnya sinergi antara FTIK Unisnu dan madrasah, khususnya MA Darul Falah, dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
Penyampaian Materi oleh Narasumber
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan MA Darul Falah dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan dan memberi dampak positif bagi generasi muda kita,” ungkap Dr. Rozaq.
Selanjutnya, Direktur Perguruan Islam Darul Falah Sirahan, H. Syamsuddin Sukahar, Bc. Hk., juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Darul Falah dan Unisnu Jepara. Beliau berharap hubungan ini dapat terus berkembang demi kemajuan pendidikan dan kesejahteraan umat, khususnya bagi generasi penerus Nahdlatul Ulama.
Workshop Anti-Bullying dan Tindak Lanjut
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan workshop yang menyajikan materi penting mengenai topik intoleransi, kekerasan seksual, dan bullying.
Dalam sesi pertama, Darnoto, M.Pd.I., memaparkan materi tentang intoleransi dan bagaimana sikap tersebut dapat merusak hubungan antar sesama dalam masyarakat. Ia menekankan perlunya edukasi sejak dini agar siswa dapat menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
“Intoleransi adalah masalah serius yang perlu ditangani sejak dini. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk mendidik siswa agar memiliki sikap saling menghargai dan tidak terjerumus dalam perpecahan,” ujar Darnoto.
Materi kedua yang disampaikan oleh Nusrotus Sa’idah, M.Pd., mengangkat isu kekerasan seksual dan bullying, serta bagaimana kedua masalah ini dapat merusak mental dan fisik siswa. Nusrotus menekankan perlunya pendekatan yang lebih holistik dalam mengatasi masalah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
“Kekerasan seksual dan bullying harus mendapat perhatian khusus, karena keduanya berdampak sangat buruk pada perkembangan psikologis siswa. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahaya dari kedua fenomena ini,” ujar Nusrotus.
Workshop ini juga diakhiri dengan sesi yang disampaikan oleh Yushinta Eka Farida, M.Pd., yang mengungkapkan rencana tindak lanjut dari kegiatan ini. Yushinta menjelaskan bahwa langkah selanjutnya akan melibatkan pelatihan lebih lanjut bagi para guru untuk memperkuat pemahaman mereka tentang anti-bullying dan meningkatkan kesadaran terhadap intoleransi.
“Kami akan terus melanjutkan upaya ini dengan program pelatihan yang lebih intensif, guna memastikan bahwa nilai-nilai anti-bullying dan toleransi benar-benar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di madrasah,” tutup Yushinta.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam menanggulangi bullying dan intoleransi di kalangan siswa madrasah, serta memperkenalkan literasi digital sebagai sarana efektif dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya sikap toleran dan peduli terhadap sesama. (AD)