Bupati dan Wakil Bupati Jepara belajar mengukir saat Ngantor di Desa Krapyak
JEPARA | GISTARA. COM – Program “Ngantor di Desa” yang digagas Pemerintah Kabupaten Jepara resmi menuntaskan putaran edisi pertamanya di Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Kamis (24/7/2025).
Bupati Jepara Witiarso Utomo turun langsung menyapa warga, meninjau infrastruktur, hingga menyerap aspirasi masyarakat sebagai bentuk komitmen menghadirkan pelayanan publik yang dekat dan responsif.
Selain menggali kebutuhan warga, kunjungan ini juga menandai upaya serius pemerintah dalam mendorong integrasi potensi wisata dan ekonomi lokal Jepara.
BACA JUGA: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Bupati Jepara Serahkan 17 Unit Alsintan
Berbagai aspirasi disampaikan warga, mulai dari perbaikan infrastruktur, kebutuhan saluran irigasi, akses terhadap pupuk subsidi dan alat-alat pertanian, hingga pengembangan digitalisasi desa dan sektor pariwisata.
“Ini Alhamdulillah putaran terakhir ngantor desa edisi pertama. Akan kita evaluasi dan sesuaikan pada edisi kedua nanti, berdasarkan kebutuhan masyarakat,” tutur Bupati Witiarso.
Menurutnya, Kecamatan Tahunan memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata. Selain wisata bahari, desa ini juga kaya akan budaya dan produk unggulan seperti mebel. Ia menyebut integrasi antar-wisata menjadi strategi yang sedang dikembangkan Pemkab Jepara.
“Hasilnya ini sangat bagus. Di sini tempatnya wisata, baik bahari, budaya, hingga produk-produk seperti mebel sangat banyak. Ini sangat potensial,” ujarnya.
Pihaknya juga sedang menjajaki peluang kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk pengelolaan pantai di wilayah Kecamatan Tahunan agar bisa dikembangkan bersama Pemkab Jepara.
“Jadi nanti akan kita integrasikan dengan wisata-wisata desa lain. Seperti Mantingan dengan wisata religi, kemudian Tahunan ini akan kita bangun pasar mebelnya. Tahun ini kita desain, tahun depan akan kita realisasikan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Jelang HUT RI ke 80, PLN UIK Tanjung Jati B Salurkan Bantuan kepada Penyandang Disabilitas di Jepara
Lebih lanjut, Bupati menegaskan arah pembangunan wisata di Jepara tidak hanya terpaku pada pantai, tetapi juga menyasar sektor wisata religi, belanja, hingga kuliner. Hal ini menjadi bagian dari visi besar Jepara sebagai destinasi wisata yang lengkap dan berkelanjutan.
Sementara itu, Camat Tahunan Nurul Abdillah menyambut positif gagasan integrasi wisata desa-desa di wilayahnya. Sebab Tahunan memang punya potensi wisata paket komplit.
Pihaknya mengusulkan agar titik pemberhentian pertama wisatawan ada di Ngetuk Garden. Lalu setelah itu, wisatawan dibawa menggunakan shuttle menuju wisata edukasi wayang dan gamelan di Desa Langon. Setelah itu menuju Sukodono untuk menikmati wisata tari dan budaya. Setelah itu ke Mantingan untuk melihat proses pengelolaan sampah menjadi barang bernilai ekonomi, lalu lanjut ke Desa Petekeyan melihat proses ukir dan mebel. Tujuan terakhir menikmati wisata pantai di sejumlah desa seperti Teluk Awur, Semat dan lainnya.
“Itu masih bisa dikembangkan lagi karena tiap desa juga punya paket-paket wisata sendiri,” tandasnya. (KA)