Ekstra Rebana Bermuara

Oleh : Miqdad Sya’roni

Ekstrakurikuler rebana dibeberapa sekolah atau madrasah yang masih ada peminat semakin terpacu jika ada tujuan dan muara yang jelas. Ibarat sungai dimulai dari hulu ke hilir, dimulai dari sumber pegunungan yang berakhir ke lautan.

Ekstrakurikuler rebana jika diruntut dalam beberapa tahun ini kurang begitu masif diminati, ada beberapa faktor sebenarnya, jika dulu sekolah tidak sampai sore (full day) maka masih ada sisa waktu siang sampai sore untuk mengasah kemampuan secara maksimal. Tapi mungkin ada yang lebih penting daripada itu, yang pastinya lebih maslahah dan lebih manfaat.

Rebana akan bermuara jika dimulai dari latihan atau penggemblengan di sekolah / madrasah, ibarat sungai dimulai dari dataran tertinggi (gunung) itu di sekolah / madrasah dan muaranya adalah perlombaan, jadi ada input dan output sehingga seimbang, antara ada latihan yang bertujuan.

Seperti halnya dalam beberapa even perlombaan yang multi, Porseni yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama, yang disaring dari KKMI, KKMTs dan KKMA hingga ke tingkat Kabupaten yang berlanjut sampai ke tingkat Provinsi. Ini yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, tidak tau jika di Provinsi lain ada juga. Mungkin kalau ditingkat SD-SMP ada MAPSI (Mata Pelajaran Seni Islami) yang disaring mulai dari tingkat Kecamatan lanjut ke Kabupaten dan ke tingkat Provinsi.

Porseni dan Mapsi adalah multieven lomba yang didalamnya ada rebana, sehingga masih ada muara yang dituju untuk lebih termotivasi dalam berlatih meningkatkan kemampuan.

Lebih daripada itu semua adalah bagaimana ekstrakurikuler rebana ini tidak hanya bermuara diperlombaan saja, namun lebih bermanfaat ketika sudah tidak di sekolah/madrasah. Karena yang lebih penting adalah nilai manfaat, jikalau rebana ini berkaitan dengan salawat dalam rangka menambah rasa mahabbah (kecintaan) kepada Sang Pujaan Rasulullah Muhammad SAW, maka ini jalan lantaran wasilah yang bisa mengantarkan ke muara yang tepat. Apakah cinta kita juga akan bermuara? Semoga.

Miqdad Sya’roni, Pemerhati dan Pendamping Rebana di Jepara Jawa Tengah

Related posts

(Ekstra)kurikuler Apa (Masih) Diminati?

Saatnya Psikologi Forensik Jadi Arus Utama Penegakan Hukum di Indonesia

Mawardi; Redefinisi Konsep Bernegara Al Umm di Indonesia