50 Komunitas Literasi Jepara Ikuti Bimtek Penguatan Program Inovatif, Ini Targetnya

JEPARA | GISTARA. COM  – Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari perwakilan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan komunitas literasi se-Kabupaten Jepara mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, Selasa–Kamis, 29–31 Juli 2025, bertempat di Maribu Resto Jepara.

Acara Bimtek dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Jepara, Edi Sujatmiko, S.Sos., M.M., M.H., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat para relawan literasi.

Pembukaan juga dihadiri oleh Kasubag Umum Balai Bahasa Jawa Tengah, Andy Rahmadi Santoso, S.Kom., Dian Respati Pranawengtyas, S.S., M.Pd., Kasi Bidang Perpustakaan, Dwi Agus Andhariyanti, Dinar Tria Ardhani dari Bidang PAUD Disdikpora Jepara, serta Den Hasan mewakili Relawan Literasi Masyarakat (Relima) Jepara.

BACA JUGA: Wujudkan Semangat Kemerdekaan , YBM PLN UIK Tanjung Jati B Salurkan Santunan untuk Lansia di Jepara

Pada hari pertama, peserta mendapat materi Penyusunan Profil Komunitas yang disampaikan oleh  Mustaqim. Setelah itu, dilanjutkan dengan materi utama Perancangan Program Inovatif dalam Menghidupkan Komunitas Literasi, yang disampaikan oleh Muhammad Ali Burhan, S.H., Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Jepara periode 2025–2030, dengan moderator Galuh. Materi ini dibagi dalam dua bagian, yaitu landasan ideologis dan konseptual, serta strategi praktis dalam merancang program inovatif.

Dalam paparannya, Muhammad Ali Burhan menekankan bahwa gerakan literasi harus berangkat dari pemahaman ideologis bahwa literasi adalah hak asasi manusia dan kunci pemberdayaan masyarakat. Dari sisi konseptual, gerakan literasi memerlukan pendekatan holistik dan partisipatif, mengedepankan peningkatan kesadaran dan keterampilan literasi di berbagai lapisan masyarakat.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa keberhasilan program literasi tidak hanya ditentukan oleh konsep yang baik, tetapi juga kesiapan mental dan spiritual para relawan literasi. Setelah kesiapan tersebut terbentuk, barulah komunitas dapat digerakkan dengan maksimal. Dalam perancangan program inovatif, setidaknya terdapat sembilan strategi yang dapat dilakukan, mulai dari analisis kebutuhan, perumusan visi, perancangan program kontekstual, hingga membangun kolaborasi dan memastikan keberlanjutan gerakan literasi.

Kegiatan Bimtek ini yang ini tidak hanya diisi dengan penyampaian materi, tetapi juga sesi diskusi interaktif. Peserta diberi kesempatan untuk menggagas program inovatif bagi komunitas mereka masing-masing dan mempresentasikan hasilnya. Antusiasme peserta terlihat sangat baik sepanjang kegiatan.

BACA JUGA: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Bupati Jepara Serahkan 17 Unit Alsintan

Sebagai tindak lanjut, setiap komunitas peserta diminta merancang program literasi yang inovatif dan mengunggahnya ke grup WhatsApp yang telah dibuat oleh Balai Bahasa Jawa Tengah. Program-program ini nantinya akan dimonitor dan dievaluasi secara berkala sebagai bentuk keberlanjutan dari kegiatan Bimtek.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan gerakan literasi di Jepara semakin hidup, komunitas-komunitas literasi semakin berdaya, dan program-program inovatif yang lahir dari pelatihan ini mampu membawa perubahan nyata dalam meningkatkan budaya baca masyarakat.

Bimtek yang dilaksanakan 3 hari ini, di hari pertama Peserta mendapatkan materi Penyusunan Profil Komunitas dan Perancangan Program Inovatif dalam Menghidupkan Komunitas Literasi.

Hari kedua, Perancangan skema kaderisasi dalam komunitas literasi yang disampaikan Den Hasan dari TBM RBI sekaligus Relima (Relawan Literasi Masyarakat) Kabupaten Jepara, dan Penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan Laporan Keuangan Komunitas dalam meningkatkan kapasitas manajerial komunitas literasi, disampaikan oleh Ibu Siti Nus Anisah, S.Pd. dari TBM Capung.

Hari ketiga Mengembangkan kapasitas berkomunikasi (Public Speaking) pengelola komunitas literasi yang disampaikan oleh EvaIstiyani,S.Pd.,M.Pd. dan Penyusunan proposal kegiatan sebagai peningkatan kapasitas manajerial komunitas literasi oleh Dr. Ahmad Saifudin, M.Pd. Dosen UNISNU Jepara dan Litbang FTBM Jepara. (KA).

Related posts

Haul ke-53 KH. Ahmad Fauzan: Nguri-uri Warisan Dzikir dan Ilmu

Delegasi Investor Asal Spanyol Survei Pesisir Balong, Siap Garap Pelabuhan Internasional di Jepara

Ternak Kambing Etawa, Polisi di Jepara Sukses Wujudkan Dedikasi dan Ketahanan Pangan