JEPARA | GISTARA.COM – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Majlis Taklim Pesisir asuhan KH. Subakir di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Jepara, menggelar pengajian dengan menghadirkan akademisi dari UIN Sunan Kudus.
Masyarakat dari berbagai penjuru pesisir tampak antusias mengikuti acara tersebut. Mereka hadir dengan penuh khidmat, tanpa memandang perbedaan status sosial maupun latar belakang agama. Sejumlah pejabat daerah dan perangkat desa, termasuk dari Dinas PU Kabupaten Jepara, juga turut serta dalam majlis tersebut.
BACA JUGA: Cegah Demo Anarkis, Polres Jepara Sambangi Sejumlah Sekolah
Acara yang dikemas sederhana ini menghadirkan Dr. KH. Muhammad Shohibul Itmam, S.Th.I, M.H., dosen UIN Sunan Kudus asal Petekeyan, Tahunan, Jepara, sebagai penceramah. Dalam tausiyahnya, Kyai Itmam menekankan pentingnya silaturahim sebagai inti dari ajaran semua agama.
“Tidak hanya dalam Islam, semua agama mengajarkan silaturahim sebagai ruh dan spirit dalam membangun masyarakat dan negara, sebagaimana telah dicontohkan sejak masa Kerajaan Kalingga Ratu Shima, Majapahit bersama Gajah Mada, hingga Nyai Ratu Kalinyamat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kyai Itmam menyampaikan lima hal yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa. Menurutnya, hal tersebut adalah:
1. Menerima kebodohan tanpa upaya mencari ilmu,
2. Hidup berorientasi semata pada materi,
3. Gemar memamerkan harta,
4. Mementingkan diri sendiri dan rendah kepedulian sosial,
5. Merasa paling berkuasa dalam menentukan kebijakan.
Suasana Pengajian
“Kelima hal inilah yang bisa menghambat kemajuan peradaban dan masa depan manusia,” tegasnya.
Sementara itu, KH. Subakir dalam penutupannya menekankan pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dengan canda khasnya, ia menyampaikan,
“Saya biar kebagian ngaji dengan masyarakat di bawah pohon bambu, berbeda dengan Kyai Shohibul Itmam yang biasa mengajar di kampus,” ujarnya yang disambut tawa hangat jamaah.
Melalui majlis ini, masyarakat berharap tercipta suasana sejuk, penuh kebijaksanaan, serta mampu mempererat persaudaraan dalam menyikapi berbagai dinamika sosial di Jepara maupun di Indonesia pada umumnya. (AD)