PC Lesbumi NU dan PC ISHARI NU Jepara akan meriahkan Festival To’dok Telok Kemujan Karimunjawa

JEPARA | GISTARA.COM – PC Lesbumi NU dan PC ISHARI NU Jepara akan berpartisipasi dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang meriah melalui Festival To’dok Telok di Desa Kamujan, Karimunjawa. Festival tahun 2025/1447 H ini akan dipusatkan di Dukuh Telaga, melanjutkan tradisi yang sebelumnya dilaksanakan di Dukuh Batu Lawang. Lokasi ini dipilih secara bergantian di dua pedukuhan yang menjadi pusat komunitas suku Bugis.

Muhammad Rizal, Ketua Panitia, menjelaskan bahwa puncak acara akan berlangsung tepat pada 12 Robi’ul Awwal 1447 H, yang jatuh pada Jumat, 5 September 2025. Acara akan dimulai dengan ritual inti Todok Telok, yaitu pembacaan berjanzi pada pagi hari. Ritual ini diawali dengan Pembacaan Al-Barzanji dan diakhiri dengan pembagian To’dok Telok, Ka’dok, dan Sokko kepada seluruh jamaah.

BACA JUGA: Kelola Sampah Jadi Energi Terbarukan, Pemkab Jepara Gandeng Investor China

Setelah ritual inti, akan ada Festival To’dok Telok, di mana warga Kemujan dan sekitarnya akan mengarak To’dok Telok, Ka’dok, dan Sokko dari Masjid Nurul Amin Telaga ke Lapangan Indonoor yang berjarak sekitar 1 km. Di lapangan, peserta akan disambut oleh tuan rumah, dilanjutkan dengan Makhalul Qiyam yang diiringi rebana dari PC ISHARI NU Jepara, dan diakhiri dengan makan To’dok Telok dan Sokko bersama.

Dalam perayaan tahun ini, masyarakat bergotong-royong membuat 3.000 sokko dan puluhan ribu To’dok Telok. Acara akan ditutup dengan pengajian umum pada malam hari yang diisi oleh KH. Muhammad Nasrul Haqqi.

​Menurut Muhammad Ali Burhan dari PC Lesbumi NU Jepara, Festival To’dok Telok adalah simbol kerukunan dan keberagaman yang bisa menjadi contoh persatuan nasional dan toleransi. Bapak Shofi’i, tokoh masyarakat setempat, menambahkan bahwa tradisi ini berasal dari masyarakat diaspora suku Bugis dan dirayakan oleh semua suku di Kemujan, termasuk Jawa, Madura, Mandar, Bajo, dan Buton.

David Burhan, seorang tokoh pemuda Kemujan, menjelaskan bahwa “To’dok Telok” dalam bahasa Bugis adalah perayaan maulid Nabi yang dilambangkan dengan “To’dok” (tusuk dari bambu) dan “Telok” (telur). Telur ditusuk dengan bambu yang dihias secara khusus. Tusuk tersebut dianggap sebagai pusaka yang dibuat dengan melafalkan doa-doa, melambangkan syariat atau risalah Rasulullah, sedangkan telur melambangkan dunia. Kombinasi keduanya dipercaya akan membawa keselamatan di dunia dan akhirat. (AD)

Related posts

Lepas Kontingen PORSEMA XIII ke Wonosobo, Bupati Jepara:  Utamakan Persaudaraan dan Sportivitas

Bupati Jepara Tuntaskan Peninjauan 75 Anak Calon Siswa SR

Polres Jepara Gelar Upacara Hari Olahraga Nasional Tahun 2025