JEPARA | GISTARA. COM – Sebelas pesisir pantai yang terdampak abrasi di Kabupaten Jepara diproyeksikan dibangun seawall dan jetty. Selain untuk menjaga kelestarian ekosistem pantai, langkah itu juga diproyeksikan mengamankan kawasan permukiman hingga areal pertanian yang potensial tergerus seiring ganasnya abrasi di pesisir Pulau Jawa bagian utara.
Proyeksi untuk pembangunan seawall dan jetty itu berdasarkan hasil studi DD Penanganan Kerusakan Pantai Jepara dari Dinas PU SDA dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2024. Dari data itu tercatat ada 11 pesisir pantai di Jepara yang diproyeksikan dibangun seawall dan jetty.
Rinciannya, Pantai Cemara Kasih dan Pantai Ketapang, Kecamatan Donorojo; Pantai Bringin (Keling); Pantai Mahbang dan Pantai Bayuran (Kembang).
BACA JUGA: Bupati Jepara Lakukan Rotasi 95 Pejabat Eselon III dan IV , Ini Pesannya
Lalu Pantai Balekambang, Pantai Bondo, Pantai Ombak Mati (Bondo); Pantai Ujung Piring, Pantai Selayar dan Pantai Ngelak (Mlonggo).
“Abrasi di Jepara mengkhawatirkan sehingga kami berharap pemerintah pusat atau provinsi ikut menangani persoalan ini,” kata Bupati Jepara Witiarso Utomo di sela kegiatan penanaman mangrove dan resik-resik pantai dalam rangka Peringatan HUT TNI ke 80 dan HUT Kodam Diponegoro ke 75 yang digelar di kawasan pantai sekitar lapangan tembak Mororejo, Mlonggo, Jepara, Rabu (24/9/2025).
Diketahui, baik seawall maupun jetty punya beragam fungsi, seperti mengatasi abrasi, penurunan muka tanah hingga menjaga alur sungai tetap stabil di muara sehingga melindungi pantai dari pengikisan.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan di Jateng Turun, Ahmad Luthfi: Ini Keberhasilan Bersama
Dari data Dinas PU SDA dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah itu diketahui usulan rinci pembangunan seawall dan jetty tersebut. Misalnya untuk Pantai Cemara Kasih diproyeksikan dibangun seawall tipe A sepanjang 740 m, Pantai Mahbang seawall tipe B sepanjang 1530 m, Pantai Bondo pembangunan jetty (rubble mound) sepanjang 100 m hingga Pantai Ngelak pembangunan seawall tipe B dengan panjang 400 m.
Terkait penanganan abrasi, Bupati Jepara Witiarso Utomo juga sudah mengirimkan surat ke Menteri Pekerjaan Umum. Surat tertanggal 18 Maret 2025 itu juga ditembuskan kepada berbagai pihak terkait mulai dari Menteri PPN/ Bappenas, Menteri Kelautan dan Perikanan, Ketua Komisi V DPR RI hingga Gubernur Jawa Tengah.
Dalam surat tersebut juga dicantumkan kawasan pesisir yang terdampak abrasi. Mulai dari kawasan Jepara selatan seperti Pantai Desa Surodadi, Pantai Desa Bulak Baru, Pantai Desa Tanggul Tlare (Kecamatan Kedung) dan Pantai Desa Semat, Kecamatan Tahunan.
BACA JUGA: Gunakan Ambulans Motor, Dokkes Polres Jepara Gelar Patroli Layanan Pemeriksaan Kesehatan
Lalu ada juga pantai di kawasan utara seperti Pantai Desa Jambu (Kecamatan Mlonggo) Pantai Desa Bondo (Bangsri), Pantai Desa Tubanan (Kembang) hingga Pantai Desa Bandungharjo (Donorojo).
Bupati Witiarso Utomo juga menekankan pentingnya penanaman mangrove untuk mengatasi abrasi dan sekaligus menjaga ekosistem kawasan pesisir. Menurutnya penanaman mangrove seperti yang dilakukan di Pantai Mororejo bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari upaya menjaga alam agar tetap bermanfaat hingga generasi mendatang.
“Alam yang terus kita pelihara ini bisa membawa manfaat untuk kita hingga anak cucu. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi agar masyarakat Jepara selalu menjaga lingkungannya, supaya lingkungan juga memberikan manfaat dan berkah untuk kita semua,” pungkas Bupati. (KA)