Transformasi ASN Muda, Perkuat Infrastruktur dan Akselerasi Digital Indonesia

SEMARANG | GISTARA.COM — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong lahirnya terobosan baru dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) muda melalui seminar rancangan aktualisasi dalam rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS, Senin (29/9/2025). Kegiatan ini dipandu salah satunya oleh Dr. Muh Khamdan, Widyaiswara Badiklat Hukum Jawa Tengah, Kementerian Hukim, yang menekankan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK sebagai fondasi pengabdian ASN.

Sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, para peserta mengikuti sesi intensif secara daring. Khamdan memimpin diskusi dengan mengangkat tantangan besar di era transformasi digital. Ia menegaskan, ASN muda harus tampil sebagai pelopor perubahan dengan menumbuhkan semangat adaptif, inovatif, dan fokus pada peningkatan layanan publik berbasis digital.

Dalam kesempatan itu, lahir sejumlah gagasan yang diapresiasi. Safira Yuniar Putri Buana misalnya, mengangkat isu strategis optimalisasi pemetaan titik layanan reseller untuk monitoring penetrasi internet. Menurutnya, kualitas pemerataan akses internet akan menjadi tolok ukur nyata kehadiran negara di ruang digital.

BACA JUGA: Laris Diserbu Warga, Polres Jepara Jual Murah Beras SPHP Bulog

Sementara itu, Listi Farida menyoroti peningkatan kualitas layanan siaran televisi digital. Dengan semakin banyak masyarakat yang beralih ke siaran digital, pengawasan kualitas siaran dinilai krusial agar standar informasi publik terjaga dan tidak menimbulkan kesenjangan layanan antarwilayah.

Inovasi lain datang dari peserta yang mengajukan ide evaluasi terhadap layanan penggunaan domain Indonesia atau .ID. Menurut usulan tersebut, evaluasi terintegrasi perlu didorong untuk memperkuat branding digital nasional sekaligus menjamin tata kelola domain yang transparan, aman, dan mendorong ekosistem digital dalam negeri.

Tak hanya berhenti pada tataran teknis, seminar juga menghadirkan pendekatan manajerial. Achmad Masruri menekankan pentingnya coaching dalam membangun budaya kerja di instansi pemerintah. Ia menilai metode ini mampu meningkatkan kinerja ASN dan menjadi instrumen efektif untuk mengawal pengawasan ruang digital secara berkelanjutan.

Khamdan menyebut, gagasan-gagasan tersebut merefleksikan kesadaran ASN muda akan kompleksitas dunia digital. “Implementasi nilai BerAKHLAK harus tampak dari keberanian melahirkan solusi. Inovasi ini menunjukkan komitmen mereka untuk hadir sebagai motor perubahan di tengah derasnya arus transformasi digital,” ujarnya.

Lebih jauh, seminar ini tidak hanya memunculkan ide, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Khamdan menekankan, tanpa kolaborasi yang kuat, inovasi digital akan sulit diimplementasikan secara nyata di lapangan, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan siber dan penetrasi layanan internet yang belum merata.

Bagi ASN muda, kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi nilai BerAKHLAK, mulai dari orientasi pelayanan, akuntabilitas, hingga kolaborasi. Mereka diharapkan mampu menjaga konsistensi inovasi tersebut hingga benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

Seminar ini menandai optimisme baru bagi Komdigi dan ASN muda. Dengan semangat adaptif dan inovatif, mereka tidak hanya berperan sebagai pelayan publik, tetapi juga pionir dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan bagi Indonesia. (AD)

Related posts

Buka GIIAS Semarang 2025, Ahmad Luthfi Komitmen Beri Insentif Perusahaan dan Pelaku Usaha

199 CPNS dari 12 Provinsi Tawarkan Gagasan Inovatif di Badiklat Hukum Jateng

Program MBG di Jawa Tengah  Berdayakan Pekerja Lokal dan Hasil Panen Petani