Haul ke-53 KH. Ahmad Fauzan: Nguri-uri Warisan Dzikir dan Ilmu

JEPARA | GISTARA.COM – Kaum muslimin dari berbagai penjuru Jepara memadati kompleks Maqbaraoh Suromoyo, Kedungleper, Bangsri, Minggu (5/10/2025), dalam rangka memperingati Haul ke-53 KH. Ahmad Fauzan. Sosok ulama kharismatik ini dikenang bukan hanya karena ilmunya yang luas, tetapi juga karena perjuangan dan kasih sayangnya kepada umat.

Acara dimulai selepas salat Ashar. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar, KH. Nurrohman Fauzan, KH. Nuruddin Amin (Gus Nung) Pengasuh Ponpes Hasyim Asy’ari Bangsri, KH. Ahmad Marzuki mantan Bupati Jepara, para kiai, santri-santriwati dari berbagai pondok pesantren, dzurriyah KH. Ahmad Fauzan, pengurus NU dari tingkat ranting hingga PCNU, serta  muslimin dan muslimat.

Sambutan mewakili keluarga,  disampaikan oleh Ustadz H. Sholahudin Aly, cucu KH. Ahmad Fauzan. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara haul. Dalam pesannya, ia mengajak jamaah meneladani keteladanan sang kakek.

BACA JUG: Bupati Jepara Tuntaskan Peninjauan 75 Anak Calon Siswa SR

“Beliau ini alim dan juga pejuang. Salah satu kesenangan beliau adalah membuka majelis taklim. Saat menjadi Kepala Depag, beliau bahkan memastikan para pejabatnya mampu membaca kitab kuning,” tutur H. Sholahudin.

Ia juga menyinggung karya spiritual KH. Ahmad Fauzan, salah satunya Nadzom Asmaul Husna, yang berisi ajakan berdzikir serta petuah luhur agar umat Islam lebih mudah memahami makna Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.

Sambutan Keluarga KH. Ahmad Fauzan yang disampaikan H. Sholahudin Aly

“Nadzom ini bukan sekadar syair, tetapi cara beliau menanamkan dzikir dalam keseharian umat. Semoga kita semua mendapat berkah dari upaya menguri-uri peninggalan beliau,” tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan Mauidzah Hasanah oleh KH. Mahrus Aly. Dalam tausiyahnya, Yi Mahrus  menyoroti penyakit hati yang banyak melanda umat masa kini, yaitu “nuful yaqin” — lemahnya keyakinan terhadap kehidupan akhirat.

BACA JUGA: Lewat TATAH, IFEX, hingga INDEX Dubai 2026, Bupati Jepara: Buka Jejaring Pasar Baru dan Tarik Investor ke Jepara

“Banyak orang lebih mementingkan dunia dan meremehkan akhirat. Ini penyakit,  Obatnya adalah memperbanyak mengingat kematian. Orang yang ingat mati akan semangat beribadah dan cepat bertobat,” pesan KH. Mahrus.

Ia juga menegaskan, hidup sejati justru ada di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam harus gemar beribadah, beramal, dan berbagi agar hidup menjadi mulia di dunia dan akhirat.

Suasana penuh hikmah mewarnai jalannya haul hingga selesai. Peringatan haul ini bukan sekadar mengenang sosok KH. Ahmad Fauzan, tetapi juga momentum meneladani perjuangan dan ketulusan beliau dalam membina umat serta mengabdikan seluruh  hidupnya untuk agama dan masyarakat. (KA)

Related posts

Delegasi Investor Asal Spanyol Survei Pesisir Balong, Siap Garap Pelabuhan Internasional di Jepara

Ternak Kambing Etawa, Polisi di Jepara Sukses Wujudkan Dedikasi dan Ketahanan Pangan

Jadi Motor Penggerak Perekonomian, Program Internet Gratis Gubernur Ahmad Luthfi Berhasil Kembangkan Ratusan Desa “Blankspot”