Refleksi Hari Santri:  IKA PMII Jepara Teguhkan Spirit Santri, Menuju Peradaban Dunia

Rois Syuriah PCNU Jepara KH. Khayatun Nufush jadi pemateri dalam refleksi hari santri 2025

JEPARA | GISTARA. COM  – Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional 2025, Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jepara menggelar refleksi hari santri. Kegiatan refleksi  ini mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,”  berlangsung di Wisma Pergerakan Karang Kebagusan Jepara, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan tersebut menjadi ruang refleksi bagi para kader, alumni, dan pengurus PMII untuk meneguhkan kembali nilai keislaman dan kebangsaan.

Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 WIB ini mengahdirkan dua narasumber utama, yakni KH. Khayatun Nufush, Rois Syuriah PCNU Jepara, dan H. Akhsan Muhyiddin, SE, MM., Kepala Kantor Kementerian Agama Jepara, juga di hadiri oleh Pengurus IKA PMII, PC PMII, para kader  dan alumni PMII Jepara lintas generasi.

BACA JUGA: Wakil Bupati Jepara Wanti-Wanti Kualitas Layanan Gizi di Setiap SPPG

Meneguhkan Keimanan 

Dalam tausiyahnya, KH. Khayatun Nufush mengingatkan pentingnya menghidupkan kembali semangat mengaji dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“Ngaji Qur’an muk khataman, tapi orak dilakoni, Ngaji Al-Qur’an jangan asal khatam, tapi harus mengerti arti dan tafsir, serta harus diamalkan,” ujarnya menohok.

Mbah Yatun panggilan akrab KH. Khayatun Nufush menjelaskan bahwa keimanan manusia itu bersifat naik turun (yazidu wa yanqusu), berbeda dengan iman malaikat yang tetap dan iman nabi yang selalu bertambah. Oleh sebab itu, santri dan kader PMII harus terus menambah ilmu dan memperbanyak amal kebaikan (ziyadatul khoiri).

“PMII itu kudu ngajak-ajak kebaikan lan nyegah kemungkaran. Saiki seng amar makruf mung 1 persen, kudune 60 persen amar makruf lan 40 persen nahi munkar,” pesannya disambut tepuk tangan hangat peserta.

H. Akhsan Muhyiddin, SE, MM., Kepala Kankemenag Jepara

Memperkuat Pengetahuan

Sementara itu, H. Akhsan Muhyidin, SE, MM., mengajak peserta untuk memaknai kembali arti kemerdekaan setelah 80 tahun Indonesia merdeka. Menurutnya, tantangan saat ini bukan lagi penjajahan fisik, melainkan penjajahan pemikiran dan gaya hidup materialistik.

“Kita ini masih galau. Pikiran kita sering hanya soal urusan perut, sementara urusan akhirat dinomorduakan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bupati Jepara: Perbaikan Gedung DPRD Jepara Gunakan Anggaran Pusat

H. Akhsan  menyoroti fenomena FOMO (fear of missing out) di kalangan generasi muda yang cenderung ikut arus tanpa arah. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum dalam membangun peradaban bangsa.

“Tujuan merdeka adalah hidup aman dan nyaman. Tapi untuk itu dibutuhkan pengetahuan, baik agama maupun umum. Mari kita isi ruang-ruang media sosial dengan kegiatan yang baik dan bermanfaat,” ajaknya.

Jaga Spirit Santri 

Ketua Umum IKA PMII Jepara, Kusdiyanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk meneladani perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Ia mengingatkan bahwa Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober merupakan refleksi dari Resolusi Jihad NU tahun 1945 yang digagas oleh KH. Hasyim Asy’ari dan para ulama. Resolusi ini menjadi pemantik perlawanan rakyat Surabaya melawan penjajah, yang kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan 10 November.

“Semangat santri dan ulama sudah ada jauh sebelum kemerdekaan. Dari Ratu Kalinyamat yang berjuang melawan Portugis, hingga Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Spirit cinta tanah air dan keikhlasan mereka harus kita warisi,” tutur Kusdiyanto.

Kusdiyanto berharap,  semangat jihad  harus diwujudkan dalam bentuk perjuangan intelektual dan sosial, memperjuangkan kemajuan bangsa di semua bidang, serta membangun kesejahteraan bersama. (KA)

Related posts

Dr. Hj. Hindun Anisah: Kader Perempuan Bangsa yang Militan dan Loyal adalah Pondasi yang Kokoh bagi PKB

Ini 6 Warisan Budaya Jepara Lolos Sidang WBTB Indonesia 2025

Jepara Aman Tanpa Balap Liar, Tim Gabungan Intensifkan Patroli Malam