KH. Ali Masykur memimpin istighosah
JEPARA | GISTARA. COM – Ratusan jamaah yang terdiri dari Pengurus MWC NU Kecamatan Tahunan beserta Banomnya dan Pengurus Ranting NU se- MWC NU Tahunan beserta Badan Otonomnya tadi malam, Sabtu 18 Oktober 2025 memadati gedung MWC Tahunan di Kompleks Unisnu Jepara untuk mengikuti Istighotsah dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional.
Tampak hadir Rois syuriyah MWC Tahunan KH. Ali Masykur beserta jajarannya, KH. Misbahuddin, Ketua Tanfidziyah beserta jajarannya. Dari Forkompincam Tahunan hadir Camat Tahunan Muadz, S. Sos., MH. dan Kapolsek Tahunan. Seluruh Pengurus Ranting beserta Banomnya mengirimkan anggotanya untuk mengikuti kegiatan Istighotsah dalam rangka Hari Santri Nasional 2025.
BACA JUGA: Jepara Gandeng UGM, Tata Kawasan Wisata Pesisir dengan Sentuhan Sains
Istighotsah yang merupakan rangkaian kegiatan Peringatan HSN di MWC NU Tahunan dipimpin langsung oleh Rois Syuriyah, KH. Ali Masykur dan tahlil dipimpin KH. Moh. Rusydi.
KH. Misbahuddin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Panitia, jajaran Pengurus MWC dan Banomnya, serta Pengurus Ranting se- MWC NU Tahunan atas support dan kebersamaannya untuk mengikuti rangkaian kegiatan HSN MWC NU Tahunan.
KH. Muharrar beri mauidzoh hasanah
KH. Misbahuddin menuturkan bahwa kegiatan Istighotsah malam ini merupakan rangkaian kegiatan HSN yang diselenggarakan oleh MWC NU Tahunan. Hari Jumat kemarin telah dilaksanakan Ziarah Muassis di makam KH. Muhammad Badri Abdul Hadi, Rois Syuriyah MWC NU Tahunan pertama yang biografinya langsung disampaikan oleh Kiai Abdullah Badri salah satu putranya.
Kemudian ada Khotmil Qur’an, Haul Massal, dan tanggal 22 Oktober 2025 nanti akan dilaksanakan Apel Hari Santri Nasional yang dipusatkan di Yayasan Zumrotul Wildan Ngabul. Oleh karena itu, H. Misbahuddin mohon dukungan dan kehadiran pada acara- acara tersebut.
BACA JUGA: Wakil Bupati Jepara Wanti-Wanti Kualitas Layanan Gizi di Setiap SPPG
Camat Tahunan, Muadz, S. Sos., M. H. mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh MWC NU Tahunan. Ia berharap acara Istighotsah dan dzikir ini terus dilestarikan karena banyak manfaatnya bagi umat, organisasi, pemerintah, maupun masyarakat secara luas.
Para jamaah khusuk mengikuti istigosah
Sementara itu, KH. Muharror Afif, Lc. Wakil Rais PCNU Jepara yang didaulat untuk memberikan Mauidhoh Hasanah mengingatkan betapa besar peran ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan NKRI. Meletuskan pertempuran Surabaya 10 November 1945 yang dipimpin oleh Bung Tomo yang dikenal dengan Hari Pahlawan tidak akan terjadi tanpa adanya resolusi jihad yang dicetuskan oleh Hadlratusy- Syaikh KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945.
Resolusi jihad telah membakar semangat perjuangan kaum santri dan bangsa Indonesia untuk melawan penjajah yang akan kembali ke Indonesia. Resolusi jihad berisi seruan jihad bagi setiap muslim untuk melawan musuh dalam radius 94 KM menjadi pengobar semangat dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Semangat juang para ulama dulu dalam memperjuangkan dan menjaga kedaulatan bangsa negara terus tumbuh dan menjadi teladan bagi ulama- Kiai sekarang dalam konteks kekinian. Mereka tak kenal lelah membimbing santri dan umat. Siang malam membaca kitab kuning dan dakwah. Oleh karena itu, Kiai Muharror Afif mendorong para santri untuk meneladani spirit perjuangan ulama.
” Santri harus serba bisa, memiliki skill, santri harus kaya, santri harus punya usaha, dan memperlihatkan kesantriannya, ” pesan Kiai Muharror. ( KA/SB)