
MEMOTONG – Petugas BPBD Kabupaten Semarang memotong batang pohon trembesi yang tumbang menimpa Kantor Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada Kamis (22/12/2022) malam. (Foto: Arief/Gistara)
UNGARAN | GISTARA.com – Sebuah pohon trembesi dengan garis tengah 1 meter dan lingkar luar 3 meter di kawasan obyek wisata pemandian Muncul, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang tumbang diterpa angin kencang disertai hujan deras pada Kamis (22/12/2022) sekira pukul 23.51 WIB.
Akibat peristiwa itu, kantor Desa Rowoboni serta sebuah rumah makan tak jauh dari lokasi rusak cukup parah akibat tertimpa pohon. Selain itu, satu unit mobil turut mengalami kerusakan karena musibah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang Juwair Suntara menyatakan, musibah itu diawali saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan Desa Rowoboni. Tak lama berselang, pohon trembesi yang berukuran besar roboh karena akarnya tidak mampu menahan tiupan angin kencang.
“Beruntung kejadiannya mendekati tengah malam, sehingga sepi pengendara yang melintas dan nihil korban jiwa,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (23/12/2022).
BACA JUGA: Ini Titik Berat Pengamanan Operasi Lilin Candi Polres Semarang 2022
Meski demikian, lanjut Juwair, peristiwa itu mengakibatkan jaringan listrik dan telepon wilayah Banyubiru dan sekitarnya terganggu karena kabel yang putus tertimpa pohon. Selain itu, akses alternatif Banyubiru-Salatiga juga dialihkan karena batang pohon dengan ukuran cukup besar itu menutup seluruh badan jalan.
“Petugas gabungan dibantu relawan yang datang ke lokasi langsung melakukan penanganan dengan menurunkan ekskavator untuk evakuasi batang pohon,” terangnya.
Lebih jauh Juwair menambahkan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada seluruh kantor kecamatan di Kabupaten Semarang terkait peringatan potensi bencana. Selain itu meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan kondisi lingkungan masing-masing terhadap potensi bencana hidrometeorologi terutama saat hujan deras.
“Personel kami tetap siaga 24 jam, alatnya juga sudah siaga. Untuk sementara warga kami imbau untuk jangan pinjam ekskavator dahulu, karena harus siaga dalam kondisi begini,” tandasnya. (Arief/Gistara)