UNGARAN | GISTARA.com – Stok minyak goreng bermerek Minyakita di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Semarang terpantau langka. Salah satunya di Pasar Bandarjo Ungaran, beberapa pedagang mengaku kesulitan mendapatkan stok minyak goreng besutan pemerintah itu.
Pantauan pada Rabu (1/2/2023) di pasar tersebut, hampir seluruh pedagang sembako yang ada mengeluhkan hal yang sama. Salah satunya adalah Lina, ia mengaku pasrah mendapatkan pasokan Minyakita seadanya.
“Beberapa bulan lalu bisa dapat 15 sampai 20 karton. Kalau sekarang hanya dua, kadang lima karton saja,” ujarnya.
Ia juga menaikkan harga Minyakita dagangannya menjadi Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per liter tergantung ketersediaan barang. Ia berharap, ketersediaan Minyakita bisa kembali normal agar tak kehilangan pelanggan.
Pedagang lain, Maya, menuturkan kelangkaan Minyakita sudah dia rasakan sejak awal Januari 2023.
Bahkan ia terpaksa harus kulakan sampai ke daerah-daerah di luar Kabupaten Semarang untuk melayani permintaan pelanggan.
“Dahulu saya bisa jual Rp 14 ribu per liter. Karena langka, harga belinya menjadi Rp 15 ribu per liter dan saya jual Rp 16 ribu per liter,” jelasnya.
BACA JUGA: Tebing Rest Area 429 A Ungaran Longsor, Material Longsoran Tutup Akses Pengisian Solar
Maya menambahkan, dari yang biasanya dia bisa mendapatkan 100 kemasan per harinya dan langsung ludes, kini rata-rata hanya terjual 10 sampai 20 kemasan.
“Biasanya dua jam langsung habis, sekarang berkurang drastis karena harganya mahal,” sambungnya.
Sementara Rubiyanto, mengaku sejak awal bulan Januari 2023 kesulitan untuk mendapatkan Minyakita.
“Kurang tahu penyebabnya apa, cuma katanya kok mau dihapus (produknya) dan diganti minyak jerigenan,” ujarnya.
Atas hal itu diakuinya banyak pembeli yang beralih ke minyak curah. Sebab stoknya terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan pembeli.
“Kalau dari segi harga, terpautnya nggak terlalu jauh. Minyak curah sudah seminggu ini harganya masih tetap Rp 16.500 per liter,” tandasnya. (Arief/Gistara)