JEPARA | GISTARA.com – Pimpinan Ranting (PR) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) bersama PR Nahdlatul Ulama desa Ngabul Kecamatan Tahunan Jepara menyalurkan bantuan pendidikan sebesar 14,7 juta.
Bantuan itu diberikan untuk guru Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyyah (Madin) se-Desa Ngabul melalui program NU Care–Lazisnu Ngabul tahun anggaran 2023. Diketahui sebanyak 66 guru mendapat bantuan tersebut.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis dan diserahkan oleh Kiai Nur Halim Al Hafidz Ketua Tanfidziyah PR NU Ngabul kepada kepala TPQ dan Madin di Gedung NU Ngabul, Dukuh Jokosari RT 01 RW 05 pada Ahad, (16/4/2023).
Meskipun jumlahnya tidak banyak yang diberikan, Kiai Nur Halim Al Hafidz mengatakan hal ini sebagai wujud sinergi antara pengurus NU struktural dengan NU kultural yang telah berjuang mendidik siswa terutama dalam mengenalkan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
“Ketekunan guru patut di apresiasi bersama dalam mendidik dan membiasakan ajaran ahlussunnah wal jamaah melalui dasar akidah, seperti: Aqaid Seket, Aqidatul Awam maupun Fiqih Persholatan. Sehingga menjadi perhatian khusus PRNU desa Ngabul,” ujar Kiai Nur Halim.
Lebih lanjut ia mengatakan. tujuan PR NU Ngabul dan para guru di TPQ dan Madin adalah sama, yakni li i’laai kalimatillahi hiyal ulya. “Kita harus bekerja sama. Bapak dan ibu mendidik murid dengan kebiasaan baik seperti bershadaqah dan berinfaq agar kelak mereka menjadi pribadi yang dermawan dan mempunyai kepedulian sosial”, ujar Ketua Tanfidziyah PRNU Ngabul yang juga guru MI Zumrotul Wildan,
Sementara Ketua NU Care-Lazisnu Ngabul Maskuri menya,mpaikan bahwa program kerja lembaga yang dipimpinnya telah berlangsung selama 3 (tiga) tahun meliputi bidang; pendidikan, kesehatan dan penguatan ekonomi warga nahdliyyin.
BACA JUGA: Jaga Empat Pilar Kebangsaan, MWCNU Tahunan Wujudkan Masyarakat ‘Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur’
“Dalam bidang pendidikan Lazisnu Ngabul telah memberikan beasiswa kepada siswa Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah Dan Madrasah Aliyah di lingkungan LP Ma’arif Desa Ngabul. Beasiswa diberikan kepada siswa yang berprestasi dan juga kepada siswa yatim dan kurang mampu yang tidak tercover dalam program pemerintah Kartu Indonesia Pintar (KIP)”, kata alumni Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim Semarang.
“Untuk bidang Kesehatan kami bekerja sama dengan klinik Essa, untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga Ngabul yang tidak tercover oleh Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS Kesehatan. Juga pelayanan ambulance bagi warga Ngabul”, ujar Maskuri yang juga Carik Ngabul.
Sedangkan dalam bidang ekonomi, Lazisnu Ngabul memberikan bantuan modal bagi pemberdayaan ekonomi ultra-mikro warga masyarakat Ngabul. “Besaran bantuan modal antara 500.000 sampai 1.000.000”, kata Maskuri.
“Sebagai bentuk transparansi anggaran dan pertanggungjawaban publik, Lazisnu Ngabul selalu melaporkan hasil koin NU tiap bulan secara terbuka dalam rapat ranting dan lailatul ijtima’, serta menempelkan laporan pada papan pengumuman di masjid dan musholla. Khusus menjelang lebaran, kami membuat baliho besar di sekitar masjid agar dapat dilihat oleh warga”, pungkas Maskuri. (Husni/Gistara)