JEPARA | GISTARA – Isu Tambak Udang Karimunjawa dinilai penuh polemik. Sehingga, PMII Komisariat Sultan Hadlirin Jepara masukkan materi manajemen aksi dalam Pelatihan Kader Dasar (PKD). Tujuannya, bangkitkan nalar kritis kader Jepara
PKD yang diselenggarakan mulai tanggal 4 sampai 7 Mei 2023 di Gedung MWCNU Mlonggo Jepara, Ketua Komisariat PMII Sultan Hadlirin, Ahmat Saiful Anwar gagas materi manajemen aksi.
Hal tersebut, disiapkan untuk kader PMII Unisnu Jepara supaya lebih mengetahui prosesi aksi, dari awal hingga akhir. Meliputi dimensi nalar kritis terkait isu, perencanaan aksi dan juga sekup teknis.
“Bangkitkan sudut pandang kritis, lihai debat dengan isu aktual di Jepara. Supaya, sewaktu aksi dapat berjalan secara maksimal. Apalagi, melihat di Jepara sendiri banyak sekali isu yang datang silih berganti,” papar Saiful, Minggu (7/5/23).
Cita-cita ini dikuatkan, berbarengan dengan isu tambak udang di Karimunjawa dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah. Bagi dia, Perda ini penuh pro dan kontra di dalamnya.
Oleh sebab itu, pihaknya juga mengagendakan untuk kajian bersama kader, ihwal Perda RTRW yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Kamis (4/5/23).
“Apabila PKD ini rampung, maka kami bersama para kader Unisnu Jepara rembug dan diskusi bareng soal Perda kontroversial ini. Di beberapa tempat, setelah disahkan Perda RTRW ditemui banyak yang cacat perencanaan, mari kita diskusikan bersama dulu,” terang dia.
Pada pendidikan jenjang formal itu, setidaknya diikuti oleh belasan kader dari PMII Jepara juga eksternal. Tidak ketinggalan, sosok kondang seperti Ketua PC Ansor Jepara Ainul, Dekan Fakultas Syariah Unisnu Jepara Mayadina, dan Petinggi Pecangaan Kulon Abdurrahman jadi pemateri dalam PKD.
Ketua PC Ansor Jepara Ainul Mahfudz mengisi analisis sosial dan wacana, Dekan Fakultas Syariah Unisnu Jepara Mayadina menggarap materi nahdlotunnisa’, juga Petinggi Pecangaan Kulon Abdurrahman jadi pemateri ideologi pancasila. (Oko)