JEPARA | GISTARA – Kecelakaan dalam berkendara di Kabupaten Jepara didominasi usia produktif (sekolah). Dibutuhkan edukasi untuk menekan angka kecelakaan. Khususnya, diarahkan kepada usia anak-anak.
Salah satu mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Muhammad Rovi Himawan berinovasi, dengan membuat aplikasi bernama Ralutas (Rambu Lalu Lintas) sebagai modal pembelajaran untuk si kecil.
Menurutnya, edukasi di waktu kecil lebih efektif, ketimbang dewasa. Terbukti, dengan data kecelakaan lalu lintas, dari tahun 2021 sampai 2022, terdapat sebanyak 561 kecelakaan menimpa usia sekolah.
“Artinya, banyak anak sekolah yang tidak mengerti aturan berkendara melalui rambu lalu lintas. Padahal itu modal penting ketika di jalan,” papar Rovi, Senin (8/5/23).
Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ini menyampaikan, aplikasi tersebut merupakan tugas akhirnya (TA) di Unisnu. Dengan Studi Kasus TK Kemala Bhayangkari 46 Jepara.
Aplikasi Ralutas ini pun dipamerkan pada Final Project Exhibition di Gedung Galeri Desain Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Agenda itu, setidaknya dibuka dari tanggal 8 sampai 11 Mei 2023.
“Ini sebetulnya cuma tugas akhir saja. Pengennya bermanfaat. Sementara saya miris dengan amgka kecelakaan, muncullah ide Ralutas ini. Besok tanggal 10 Mei diuji oleh Dosen,” jelas dia.
Di sisi lain, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor (Polres) Jepara, AKP R Ade Triken Deayomi mengapresiasi aplikasi Ralutas yang dibuat Rovi. Menurutnya, ini inovasi bagus.
“Alhamdulillah, kami bangga kepada mas Rovi Himawan karena sudah membuat aplikasi yang berguna bagi adik-adik. Mungkin bukan hanya TK Bhayangkari, tetapi bisa untuk semua TK yang ada. Selanjutnya, akan kami panggil mas Rovi,” ujar AKP Triken sewaktu dihubungi Reporter.
Begitupun dengan Dekan FST Unisnu Jepara, Dias Prihatmoko mengaku bangga terhadap Rovi. Karena melalui inovasinya, semakin mengharumkan nama Kampus Unisnu.
“Ini inovasi yang keren. Karena bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat secara umum. Khususnya anak TK. Pendidikan usia dini sangatlah penting,” pungkasnya. (Okom)