JEPARA | GISTARA.COM – Sebagaimana instruksi pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara terus tekan stunting. Di sisi lain, data stunting antara satu dinas dengan dinas yang lain berbeda.
Hal tersebut membuat Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta geram. Pasalnya, salah satu prioritas project Pemkab Jepara adalah menekan angka stunting di daerah.
Pada pertemuan di Ruang Rapat Sosrokartono, Senin, (29/5/2023) bersama pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) peroleh data stunting berbeda.
Perbedaan tersebut ditunjukkan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Edy Supriyanta mengaku dapat laporan Kabupaten Jepara ada 15.880 bayi di bawah dua tahun (baduta) yang sudah diperiksa. Namun data antara Dinas Kesehatan dengan DP3AP2KB belum cocok satu sama lain.
“Prioritas kita harus memperbaiki data. Jangan berbeda-beda, kita crosscheck lagi,” papar Edy kepada Redaksi, Senin (29/5/23).
Ketidakselarasan data dinilai menimbulkan masalah terkait penyampaian laporan penanganan stunting ke tingkat nasional.
Sehingga, orang nomor satu Jepara itu menginstruksikan agar melakukan kolaborasi pencocokan data. Sehingga terdapat kepastian jumlah anak stunting yang harus diatasi.
“Jangan sampai terulang lagi! Kita mesti belajar dengan Sukoharjo. Di sana yang awalnya banyak anak stunting sekarang tinggal 4%,” pungkasnya. (Okom/sochib)