JEPARA | GISTARA.COM – Kegiatan sosialisai 4 pilar merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) hari ini. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Anggota DPR RI Komisi VI yaitu Bapak Nusron Wahid. Agenda tersebut dilaksanakan dipondok pesantren Yayasan Al Amin, Kab. Jepara.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai semangat 4 pilar yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 pada para santri dan masyarakat terutama kaum ibu sekitar lingkungan Pesantren Al Amin. Pelaksanaan kegiatan ini menjadi penting karena karena menyangkut ideologi bangsa Indonesia, terutama dikalangan pesantren. Dalam hal ini Nusron Wahid selaku Anggota DPR RI komisi VI menjelaskan terkait pentingnya kegiatan ini.
“Kegiatan 4 Pilar ini sangat penting karena menumbuhkan rasa nasionalisme dan sikap patriotism terhadap negara ini dari para santriwati dan kaum Ibu di Pondok Pesantren Al Amin serta masyarakat sekitar. Oleh karena itu dengan dilakasanakan acara ini, saya berharap agar para santriwati, dan para ibu sekitar ikut peduli dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, karena sejatinya para ibu merupakan pencetak generasi muda bangsa” Ujar Nusron Wahid.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terkait tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila ini. Acara sosialisasi 4 pilar ini bertujuan untuk membumikan Pancasila dikalangan pesantren. Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama islam.
“ Ideologi Pancasila dan Islam tidak bertentangan karena memiliki nilai-nilai yang sama. Dulu yang merumuskan Pancasila selain para tokoh bangsa dan para ulama. Para Ulama mengkaji ideologi Pancasila tidak menyimpang. Justru Pancasila mengadopsi nilai-nilai dalam ajaran agama islam. Jadi Pancasila dan Islam tidak bertetangan.” Jelas Nusron Wahid.
Kegiatan sosialisasi 4 pilar ini diikuti oleh para santriwati, para kaum ibu dan masyarakat sekitar lingkungan Yayasan Al Amin. Oleh karena itu, acara ini memiliki nilai esensial yang penting bagi keberlangsungan ideologi Pancasila dan harus dikembangkan. (Sochib)