JEPARA | GISTARA.COM – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Nur Hidayat mengatakan, pencapaiannya saat ini berkat berproses di organisasi mahasiswa (Ormawa) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Mulai dari pembangunan karakter, keorganisasian, analisis sosial, maupun aksi pembelaan terhadap masyarakat marjinal (terpinggirkan) ditempa sejak masuk di beranda Akademi Teknologi Industri Kayu (ATIKA – kini UNISNU Fakultas Saintek) Tahun 1998.
Tidak hanya itu, ia mengaku, di mana pun berada pihaknya berjanji untuk menjaga masyarakat lewat parlementer dan non-parlementer dengan jiwa ahlussunah wal jamaah (Aswaja). Sehingga gerakan yang diambil tidak keluar dari tri motto PMII.
“Senior yang gulowentah dan PMII jadi condrodimuko untuk membangun saya selama ini. Aksi memihak orang tertindas namun berhaluan aswaja. Jadi, dzikir, fikir, dan amal saleh yang dijalankan,” papar Nur Hidayat kepada Gistara, Senin (14/8/23) pagi.
Berangkat dari hal itu, setelah menjadi anggota dewan Tahun 2016, pihaknya dapat mengimplementasikan di ranah parlementer. Yaitu dengan pengawasan dan penganggaran dari regulasi maupun kebijakan yang pro dengan rakyat.
Adapun, bagi Nur Hidayat, gerakan yang dilakukan dalam parlemen juga bernilai ibadah. Sehingga, pengawalan kebijakan krusial dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dapat menghasilkan pahala.
“Karena di PMII diberikan beragam pengetahuan, skill, dan jejaring, dapat dimanfaatkan di kursi parlemen. Artinya dapat digunakan untuk mengawal kebijakan semaksimal mungkin. Beragam manfaat yang diperoleh,” terangnya.
Trivia, pihaknya berpesan kepada sejumlah kader PMII, khususnya Jepara untuk tetap berdarah biru dan kuning (warna organisasi PMII). Kemudian, menanamkan dalam semangat juang PMII di jiwa, agar roh idealisme tetap terjaga.
(Okom/Sochib)