JEPARA | GISTARA.COM – Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta di tahun lalu, pernah mengatakan bahwa Bandara Dewadaru akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2023.
Alih-alih segera dilaksanakan peresmian dan menggenjot pariwisata, Bandar Udara Dewadaru justru hanya melayani penerbangan helikopter, penerbangan darurat dan pesawat charteran (sewaan).
Keterlambatan peresmian Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Dewadaru, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara, Ony Sulistijawan memaparkan, masih proses pencarian maskapai.
“Melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih proses mencari maskapai. Setidaknya sudah ada Susi Air dan Deraya Air dalam proses komunikasi,” papar Ony kepada Gistara, Jumat (29/9/23) siang.
BACA JUGA : Manjakan Wisatawan Karimunjawa dengan Galeri UMKM Jepara
Selain itu, terkendala peresmian Bandara yang pembangunannya rampung akhir 2023 ini, panjangnya proses koordinasi standarisasi biaya minimal penerbangan per penumpang.
Pola penentuan standarisasi ini, kata Ony, mempertimbangkan cost operasional bandara, pesawat dan juga petugas. Sampai sekarang, Dishub Jepara telah berkonsultasi dengan Kemenhub ihwal penentuan itu.
Adapun penerbangan Bandara Dewadaru Karimunjawa, direncanakan memiliki dua rute, yakni Karimunjawa – Semarang dan Surabaya. Kemudian, setelah perencanaan pengoperasian fix, baru diresmikan.
“Masih banyak proses yang mesti dilewati. Syarat dan prasyarat dipenuhi. Baru kemudian, Presiden RI Joko Widodo dapat meresmikan. Kemungkinan, tahun 2024, entah awal atau akhir baru diresmikan,” pungkasnya.
(Okom/KA)