JEPARA | GISTARA. COM – Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) Cabang Kabupaten Jepara, resmi dilantik oleh pengurus pusat yang bertempat di Pendopo Kabupaten Jepara (30/10/2023).
Kegiatan tersebut, dihadiri 300 pengasuh pesantren se-Kabupaten Jepara, dengan berbagai latarbelakang.
Hadir juga, Sekda Jepara Edy Sujatmiko mewakili Pj Bupati Jepara. Dalam sambutanya Edy Sujatmiko menegaskan, Pemerintah perlu pesantren dan pengasuh pesantren sebagai benteng anti korupsi dan politik uang.
Dalam pelantikan tersebut, juga digelar seminar bertema “Pesantren dan Peradaban Global untuk Kemanusiaan”.
Seminar tersebut merupakan momentum awal kagiatan MP3I, dalam merespon dinamika pesantren, dengan kompleksitas masalah yang dihadapi saat ini.
BACA JUGA : Terobosan Baru, Perumda Jepara Bikin Pabrik Paving Blok dan Batako di Suwawal Timur
Pesantren khususnya pengasuh merupakan kekuatan besar yang selama ini dinikmati banyak pihak sesuai kepentingan masing-masing.
Hadir dalam pelantikan dan seminar tersebut KH. Makmun Balekambang yang berkenan memimpin doa.
Sementara itu, dalam sambutan panitia Kyai Rosif Arwani yang juga ketua pengurus MP3I Cabang Jepara, menegaskan bahwa pesantren khususnya para pengasuh bisa menjadi payung, yang menaungi semua elemen dan kelompok di Jepara.
Selain itu MP3I juga siap menjadi media komunikasi, yang menjembatani berbagai kepentingan untuk kemajuan Jepara
“Pesantren khususnya para pengasuh akan menjadi payung dan media komunikasi untuk semua kepentingan yang positif bagi Jepara” tandas kyai Rosif.
BACA JUGA : KH.Ma’ruf Amin : Generasi Qur’ani, Modal Pembangunan Bangsa

Pelantikan Pengurus MP3I Cabang Jepara. Foto : gistara.com
Dalam Seminar tersebut pengurus MP3I Jepara menghadirkan narasumber 4 tokoh nasional yaitu ; KH. Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) Pengasuh Ponpes API Tegalrejo Magelang, KH. Taj Yasin (Gus Yasin) mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah dan Pengasuh Ponpes Al-Anwar Rembang
Selanjutnya, KH. Badawi Basyir (Gus Badawi) Pengasuh Ponpes Al-Falah Kudus, dan Nyai Hindun Anisah (Ning Hindun) Sekretaris RMI PBNU serta Pengasuh Ponpes Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara
Dalam paparan yang sistemik, narasumber Ning Hindun menegaskan, bahwa pesantren sudah saatnya menjadi subyek tidak sekedar menjadi obyek sehingga dibutuhkan Langkah serius sinergi semua pihak.
Sementara Gus Yasin menegaskan, perlunya eksistensi pesantren yang sudah sudah final di Indonesia, tinggal nunggu keberanian para pihak, khususnya dari pihak pesantren, untuk melakukan eksekusi undang-undang tersebut, dengan kolaborasi pihak terkait.
Sedangkan Gus Badawi menegaskan, bahwa pengasuh pesantren perlu mempunyai akses luas, untuk penempaan santri dan distribusi potensi santri.
Kemampuan pengasuh harus ditingkatkan untuk mengawal perjalanan pesantren yang sudah mengakar di Masyarakat.
BACA JUGA : Polres Jepara Bekuk Narapidana Nusakambangan yang Mengedarkan Narkoba
Berbeda dengan narasumber lainya, Gus Yusuf menegaskan pada aspek perlunya pesantren khususnya para pengasuh, menyatukan pemahaman yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan bersama, dan saling menguatkan untuk masa depan pesantren. Pesantren harus memilih kelompok yang mendukung kepentingan pesantren.
Seminar dipandu akademisi IAIN Kudus sekaligus Wakil Ketua Lakpesdam PCNU Jepara, Dr. M. Shohibul Itmam, MH yang dipercaya sebagai sekretaris Majlis Pembina MP3I Cabang Jepara.
Itmam mensarikan, bahwa pesantren merupakan komoditas besar, yang perlu diberdayakan sesuai dengan kebesaran, dan jumlah mayoritas pesantren saat ini. Pesantren sudah saatnya berdaya supaya tidak mudah diperdaya oleh kelompok lain.
Dalam penjelasan lebih lanjut Dr. Itmam juga menegaskan bahwa MP3I akan siap kolaborasi dengan semua pihak mengingat adanya hubungan struktural yang sudah terbangun dihampir 20 propinsi.
“Kita akan kolaborasi dengan semua pihak, kita sudah jelas strukturnya mulai pengurus cabang, pengurus wilayah sampai pengurus pusat, mayoritas para ulama besar yang juga aktif di Nahdlatul Ulama” tandas Itmam.
Dari seminar tersebut, diharapkan bisa menjadi pemantik dunia pesantren secara umum, khususnya di Jepara, supaya semakin aktif dan mengenali potensi pesantren.
(SI/KA)