JEPARA | GISTARA.COM – Civitas Akademika Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, mensoal Artificial Inteligence (AI), sebab berpotensi mengancam eksistensi industri media, khususnya di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV).
Sehingga, digelar Diskusi bertemakan ‘AI Unleashed‘ di Auditorium Perpustakaan Unisnu Jepara. Sedang yang mengisi adalah Dosen DKV Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Peter Ardhianto.
Di sana, dialektika pun terjadi. Pendapat pro dan kontra ihwal meluncurnya AI, seperti Bing, Open AI, Chat GPT dan sebagainya muncul dari mahasiswa Unisnu sendiri maupun peserta lintas daerah, ada Kabupaten Batang, Kudus, bahkan siswa SMA.
BACA JUGA : DPU Jateng : Natal dan Tahun Baru, Jalan di Jepara Berpotensi Rawan Banjir
Adapun, bagi Peter Ardhianto, AI tidak lebih daripada manusia. Alasannya, AI yang notabene engine (mesin) membutuhkan data dari manusia untuk menghasilkan gambar sampai informasi yang dibutuhkan pengguna.
“AI tidak bisa secara penuh menggantikan pekerjaan manusia. Jika big data itu tidak mengalami pembaruan atau dalam hal ini kreatifitas manusia, AI akan membosankan,” papar Peter kepada Gistara, Rabu (20/12/23).
Diskusi ‘AI Unleashed’ di Auditorium Perpustakaan Unisnu Jepara.
Sementara itu, Dosen DKV Unisnu Jepara sekaligus Ketua Panitia, Tristan Alfian menyampaikan, sebagai elemen akademisi mesti merespon secara cepat terkait pembaruan di dunia media.
BACA JUGA : Bunda Hindun : Pekerja Perempuan Wajib Ketahui Regulasi Perlindungan Perempuan Dari Kekerasan Seksual
Bagi dia, AI berpotensi menimbulkan dampak buruk, berupa ketergantungan karena bersifat praktis. Sehingga, sebagai mahasiswa Unisnu diharap terus memacu pembelajaran agar inovasi dalam pikiran melampaui AI.
Berangkat dari hal tersebut, mata kuliah di DKV Unisnu akan mencoba mengalami perubahan kurikulum. Sebagaimana kampanye Kementerian Pendidikan, yakni Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
“Kepada para mahasiswa diharap memang belajar dengan tekun. Perubahan-perubahan di industri teknokogi ini, menghadirkan AI di tengah-tengah kita. Tergantung kita juga, apakah dengan AI semakin baik atau tidak,” pungkasnya.
(Okom/KA)