JEPARA | GISTARA.COM – Pernyataan itu disampaikan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dalam kunjungan Jum’at Curhat di Pondok Pesantren Safinatul Huda Sowan Kidul, Kamis, 25 Juli kemarin. Kegiatan yang digunakan untuk menyerap keluhan masyarakat ini diikuti oleh santri-santri Ponpes Safinatul Huda, Asatidz, dan undangan lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres didampingi oleh Wakapolres, Kasat Binmas, dan PJU (Pejabat Utama) lainnya.Kapolred disambut langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Safinatul Huda, KH. Masduki Ridlwan beserta pengurus dan asatidz. Hadir juga dalam kegiatan tersebut forkopincam Kedung, beberapa petinggi desa terdekat, Kepala Madrasah, dan dewan guru di MTs-MA Safinatul Huda.
“Santri Ponpes Safinatul Huda harus memiliki karakter serta kepribadian yang baik, akhlak budi pekerti yang baik, selalu menghormati orang tua dan guru serta memiliki bakat multi talenta”, tutur Kapolres dalam sambutannya.
BACA JUGA: Promosikan Situs Judi Online, Selebgram Asal Jepara Ditangkap Polisi
Beliau menekankan agar santri tidak melakukan pelanggaran yang dapat menimbulkan tindak pidana. Para santri sangat dilarang melakukan Bullying karena merupakan tindak pidana. Siapapun yang melakukan bullying dapat di kenai pasal 76 Undang-undang No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak .
“Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan orang secara menerus. Termasuk didalamnya melakukan tindakan yang membuat perasaan orang tidak nyaman, ujaran kebencian yang dapat menurunkan harkat dan martabat seseorang”, imbuhnya.
Kegiatan Jumat Curhat di Pondok Pesantren Safinatul Huda Sowan Kidul ini bertema Mari Bersama Menjaga Kondusifitas Kabupaten Jepara agar tetap Aman dan Kondusif. Kegiatan ini menjadi menarik, karena Kapolres juga memberikan penyuluhan tentang kenakalan remaja dan keselamatan berlalu lintas.
Kapolres mengajak agar para santri untuk selalu tertib berlalu lintas dijalan dengan menggunakan melm serta tidak ugal – ugalan di jalan.

Kapolres Jepara bersama KH. Msduki Ridlwan
“Santri jangan sampai melanggar rambu lalu lintas apa lagi terlibat dalam aksi balapan liar yang telah menjadi keresahan di tengah masyarakat Jepara. Santri harus jadi pelopor keselamatan berlalu lintas”, tuturnya tegas.
Dalam sesi tanya jawab, Revalina, salah seorang santri menanyakan tentang proses penerimaan anggota. Termasuk peluang santri tahfidz jika memiliki keinginan menjadi anggota kepolisian.
“Santri yang berkeinginan mendaftar menjadi anggota Polri untuk tetap rajin belajar serta mempersiapkan fisik, mental dan persyaratan-persyaratan untuk bisa diterima menjadi anggota Polri. Yang merupakan santri tahfidz nanti ada jalur tersendiri”, begitu penjelasan dari Kapolres.
KH. Masduki Ridlwan selaku pengasuh Ponpes Safinatul Huda mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan Kapolres ke Ponpes.
“Ini adalah wujud bahwa polisi sekarang itu humble, dan lebih dekat dengan masyarakat”, tutur KH.Masduki Ridwan. (Ka/Ml)